Kenapa di jaman sekarang ini masih ada orang yang alergi atau anti mendengar kata asuransi, selama ini saya hanya menemukan 3 hal ini di lapangan, yaitu :
- Tidak mengerti
- Takut rugi
- Takut uangnya hilang
Disini saya akan berbagi pengalaman / sharing sedikit buat teman-teman, bila ada kata-kata yang tidak berkenan jangan simpan di hati dan butuh masukan dan komen dari Anda.
1.Tidak Mengerti
Banyak orang tidak beli asuransi karena banyak agen yang salah menjelaskan asuransi itu berupa janji-janji : angka-angka investasi di propolsal, return, laba. Bila hal demikian maka agen tersebut adalah salah besar dan pemahaman kita juga adalah salah. Kita boleh sendiri search google / wikipedia / kamus pengertian asuransi itu apa sebenarnya?
Asuransi itu adalah perjanjian diantara kedua belah pihak yaitu penanggung sebagai perusahaan asuransi mengikatkan diri dengan tertanggung sebagai objek yang ditanggung melalui pembayaran premi oleh tertanggung, oleh karena itu penanggung akan membayar sejumlah uang pertanggungan yang tertuang dalam perjanjian dalam polis bilamana terjadi kerugian pada objek yang di tanggung. Kesimpulannya asuransi itu adalah PROTEKSI.
2. Takut Rugi
1. Sebagian besar masyarakat Indonesia enggan membeli asuransi karena beranggapan produknya hanya berupa kertas.
2. Sebagian besar masyarakat Indonesia memang konsumtif, senangnya beli barang yang ada wujudnya misal baju, sepatu, tas, gadget, dsb.
Dan faktanya adalah :
1. Hanya orang-orang yang belum paham asuransi yang berfikiran bahwa produknya hanyalah berupa kertas. Pada kenyataannya, polis asuransi bukanlah kertas biasa. Di dalam kertas tsb tertuang sebuah konsep tentang kehidupan, tentang cinta dan masa depan.
2. Pernah dengar istilah “Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin?” Pada kenyataannya barang-barang konsumtif itu tidak mungkin membuat kita makin kaya. Dan ketahuilah bahwa sejak dulu orang-orang kaya yang sudah membuka dirinya terhadap asuransi, berhasil mempertahankan kekayaannya bahkan melipat gandakan asetnya untuk generasi anak, cucu, cicit dan seterusnya.
Nah anda tentu mengidam idamkan hidup Anda dan generasi keturunan Anda selalu dalam keadaan sejahtera? Yuk jangan ragu kenalan sama asuransi, cari tau mengenai keajaiban dari “kertas biasa ini”
Asuransi juga ibarat tukar uang seketika, dimana uang kecil beli uang besar itu adalah asuransi. Uang kecil tukar uang besar itu namanya “TAPRO Allianz”.
Ibarat kita mulai menabung Rp 1 juta per bulan di TAPRO ALLIANZ setelah 3 bulan kebetulan kita kena salah satu dari 100 sakit kritis di bulan ke empat. Artinya uang yang kita keluarkan selama 3 bulan baru hanya sebesar 3 juta tetapi disini Allianz memberi ganti rugi ke kita Uang Pertanggungan sebesar 1 Milyar.
Pertanyaannya untung tidak Rp. 3 juta ditukarkan dengan uang Rp. 1 Milyar? (coba pikirkan dan kalkulasi dengan seksama, kalau perlu pakai kalkultor). Tinggal kita hitung saja berapa ratus kali lipat kita untung, Anda mau?
Asuransi itu tujuannya bukan mencari untung tetapi bertujuan untuk berjaga-jaga, yaitu mengalihkan atau memindahkan resiko ke perusahaan asuransi Allianz apabila terjadi resiko hidup terhadap diri kita maupun anggota keluarga kita yang telah diasuransikan sebelumnya seperti sakit, kecelakaan, cacat atau meninggal dunia.
Namun apabila kita tidak bisa menghindar dari musibah sakit kritis, cacat tetap total maupun meninggal dunia seperti yang disebutkan di atas, maka tidak ada salahnya kan menukar uang Rp. 3 juta anda dengan Rp. 1 Milyar. Artinya di bulan ke 4, saat terdiagnosa, anda akan mendapatkan uang kas Rp. 1 Milyar padahal anda baru bayar premi selama 3 bulan saja (Rp. 1 juta per bulan) yang artinya baru Rp 3 juta saya yang anda bayarkan.
Itu hanya baru dari sakit kritis loh. Belum dari resiko yang lain. Jika kena cacat tetap total lagi, ya tambah lagi Rp 1 Milyar yang diberikan ke anda. Dan apabila anda meninggal dunia secara alami atau karena sakit, maka istri dan anak anda akan menerima Rp 1 Milyar lagi yang akan ditransfer ke rekening mereka. Jika meninggal karena kecelakaan, langsung Rp. 2 Milyar diberikan ke ahli waris anda (istri atau anak).
Mengapa jika meninggal dunia, yang dapat uang si ahli waris? Karena kan anda sudah meninggal, gak mungkin kan uang nya dikasih ke anda, lagipula buat apa lagi coba. Saat anda meninggal dunia, anda hanya perlu memastikan kalau istri dan anak yang anda tinggalkan dapat hidup layak, anak anak bisa mendapatkan pendidikan yang bagus, bahkan sampai ke perguruan tinggi, istri juga tidak perlu banting tulang jadi single parent yang mesti berjuang mati matian cari uang di satu sisi, dan di sisi lainnya membesarkan anak anak seorang diri.
Jika anda mengaku cinta dengan keluarga, jangan egois. Ada sebagian orang yang tidak mau membeli asuransi jiwa karena katanya buat apa uang sebanyak itu apabila tidak bisa dinikmati. Paling tidak, istri, anak maupun orang tua yang selama ini menggantungkan hidup ke anda, tidak terlantar kehidupannya setelah kepergian anda. Itu saja sih sebenarnya tujuan dari asuransi jiwa.
Ok, mungkin anda mau berargumen lagi bahwa bagaimana jika anda terkena sakit kritisnya bukan di bulan ke 4, namun mungkin setelah 10 tahun kemudian. Silahkan anda hitung saja sendiri. Jika anda membayar premi Rp. 1 juta per bulan, berarti dalam 1 tahun, anda telah membayar total premi sebesar Rp. 12 juta. Jika 10 tahun, tinggal dikalikan 10 saja jadi total premi yang telah anda bayar sebesar Rp. 120 juta.
Jika di tahun ke 10 lewat 1 bulan (bulan ke 121 sejak anda membeli polis), anda terdiagonosa terkena sakit kritis, maka Allianz akan membayarkan ke anda uang kas sebesar Rp 1 Milyar yang akan ditransfer ke rekening anda langsung. Apakah anda masih untung? Tentu saja. Coba hitung Rp. 1 Milyar dikurang Rp 120 juta maka anda akan mendapatkan untung bersih sebesar Rp. 880 juta.
Jika kita pilih asumsi yang lebih ekstrim lagi, katakanlah anda terkena sakit kritis di bulan ke 241 sejak anda pertama kali membuka polis (polis asuransi sudah berusia 20 tahun + 1 bulan). Maka di saat itu anda baru akan menerima uang sebesar Rp 1 Milyar. Apakah masih untung? ya masih lah, anda masih untung sebesar Rp 760 juta. (Rp 1 Milyar – Rp 240 juta).
Itu baru dari manfaat sakit kritis loh. Ingat, premi yang anda bayarkan sebesar Rp 1 juta itu kan memberikan total manfaat UP 4 Milyar yang terdiri dari
UP meninggal dunia : Rp 1 Milyar
UP sakit kritis : Rp 1 Milyar
UP cacat tetap total : Rp 1 Milyar
UP meninggal atau cacat karena kecelakaan : Rp 1 Milyar
Jika misalnya anda mengalami semua kondisi di atas, maka total yang akan terima adalah Rp 4 Milyar sesuai tahapan kenanya. Misalnya anda cuma terdiagnosa sakit kritis, namun tidak sampai terkena cacat tetap total maupun kecelakaan, maka yang sudah pasti anda terima adalah UP 1 Milyar sakit kritis ditambah dengan UP 1 Milyar meninggal dunia.
Loh kok meninggal dunia dapat? Ya, UP 1 Milyar meninggal dunia sudah pasti dapat karena manusia kan suatu saat akan meninggal. Jadi misalnya anda diberi kesehatan yang baik (tidak terkena sakit kritis) dan pada akhirnya anda meninggal dunia, maka UP 1 Milyar lah yang akan ahli waris anda dapatkan.
Sebenarnya pada saat anda membuka polis asuransi Allianz, Total UP Rp 4 Milyar ini sudah disiapkan oleh perusahaan Allianz untuk anda. Hanya saja belum bisa dicairkan/ diberikan ke anda kecuali syarat untuk pencairannya sudah terpenuhi.
Jadi dari perhitungan dan kalkulasi di atas, apakah anda masih berpendapat kalau memiliki polis asuransi Tapro Allianz, anda akan rugi?
3.Takut Uangnya Hilang
Tidak seorangpun ada yang hidup abadi didunia ini, maka satu manfaat meninggal pasti akan kita ambil cepat atau lambat dan kita tidak akan tahu kapan terjadinya.
Apakah kita masih merasa uang kita hilang kalau kita masuk asuransi TAPRO (Tabungan Proteksi) Allianz , atau kita mau coba coba TAPRI (Tabungan Pribadi).
Mari kita coba hitung-hitungan lagi ya, anggap disini kita setiap bulan tabung pribadi 1 juta perbulan, untuk capai uang pasti 1 Milyar kita butuh waktu berapa lama?
Tentunya tinggal kita bagikan saja 1 Milyar dibagi 1 juta perbulan yang artinya 1.000 bulan lamanya saja atau 83 tahun. Jika anda mulai menabung di usia 30 tahun berarti sampai usia kita 113 tahun (83 tahun + 30 tahun) baru bisa terkumpul uang 1 Milyar tersebut di rekening Tabungan Pribadi kita.
Apakah kita bisa menjamin hidup kita sampai 113 tahun tidak akan meninggal dan bagaimana kalau di tengah perjalanan kita nabung terjadi resiko sakit kritis dahulu sebelum meninggal?
Pertanyaannya :
Apakah anda memilih menabung sendiri yang membutuhkan waktu ribuan bulan/ ratusan tahun atau anda mau memilih menabung lewat TAPRO ALLIANZ yang langsung seketika dijamin UP 4 Milyar nya?
Apakah kita masih mau mengambil resiko hidup kita untuk kita tanggung dan kita pikul sendiri atau mau kita limpahkan atau alihkan resiko tersebut untuk pihak asuransi Allianz untuk menjaganya?
Lebih bagus mana TAPRI (Tabungan Pribadi) atau TAPRO (Tabungan Proteksi dari Allianz) kalau begitu?
Ayo segera miliki asuransi TAPRO ALLIANZ untuk diri anda dan orang yang anda cintai sayangi. Untuk konsultasi, bisa hubungi kami dan kami akan dengan senang hati melayani Anda.