Artis, Publik Figur atau Siapapun membutuhkan Asuransi Penyakit Kritis Allianz karena sama sebagai manusia biaya, tidak ada orang yang kebal terhadap penyakit kritis. Punya banyak uang juga tidak memiliki kuasa atau kontrol apakah bakal bisa terkena sakit kritis atau tidak.
Jika kena, pertanyaannya apakah rela uang jerih payah hasil kerja keras selama ini yang dikumpulkan sejak belum terkenal sampai jadi beken, syuting dari pagi hingga pagi lagi, mau disumbangkan ke rumah sakit untuk biaya pengobatan sakit kritis? Atau mau asuansi sakit kritis Allianz yang menanggung biaya pengobatannya?
Seorang Artis atau selebritis, atau publik figur entah itu bintang film, penyanyi, musisi atau semua profesi penghibur publik adalah juga manusia biasa, tidak ada artis yang kebal terhadap penyakit kritis yang bisa membuatnya jadi bangkrut.
Sebagai artis dengan penghasilan yang besar memang dapat membuat terlena karena berpikir dapat membeli apa saja dan membayar apa saja sehingga membuat dia enggan melakukan perencanaan finansial, termasuk membeli asuransi kesehatan.
Walaupun mungkin masih berusia muda, kita tidak tahu kapan akan jatuh sakit dan berapa lama akan sakit. Karena itu, untuk melindungi Anda dari pengeluaran dalam jumlah besar terutama ketika sakit kritis , memiliki asuransi kesehatan sangatlah penting agar tidak jatuh miskin karena mengeluarkan banyak uang untuk berobat.
Ya, penyakit kritis seperti sakit kanker, sakit jantung, stroke, gagal ginjal dan sakit kritis lainnya adalah ancaman serius bagi jiwa dan keuangan para artis dan kita pada umumnya.
Seperti yang kita ketahui umumnya penyakit kritis cirinya :
- Penyakit yang memang agak sulit di deteksi keberadaannya dalam tubuh .
- Mahal biaya pengobatannya sampai Miliaran
- Lama proses pengobatannya bisa berbulan-bulan.
- Belum tentu ada obatnya
- Belum tentu bisa di sembuhkan total
- Bisa kambuh lagi
- Bila tidak sembuh total , resikonya jadi cacat total atau kematian
- Memicu komplikasi penyakit
- Penderita dan keluarga akan terbeban secara finansial dan mentalnya ,bisa terancam terlantar kehidupan ekonomi dan sosialnya.
Gaya hidup dan tuntutan kerja artis yang berat…
Dalam pembuatan sebuah film kejar tayang misalnya film sinetron , tak di pungkiri sering kita dengar para artis pemerannya akan “di paksa” non stop dari pagi sampai subuh untuk melakukan shooting adegan. Bermacam adegan film menuntut si artis berperan maksimal yang akan sangat menguras tenaga energi dan pikiran para artis , apalagi kalau adegannya adalah film action berbahaya.
Tentunya resiko yang di hadapi para artis sangat memungkinkan terganggunya kondisi kesehatan bahkan mengancam jiwanya.
Memang itu lah resikonya , tapi seorang artis tetap harus melakoninya karena sudah ada kontrak kerja dan mungkin juga bayaran yang akan di terima si artis cukup sepadan dengan perannya dan tentu demi peningkatan karir keartisannya.
Banyak artis yang menjadi sukses dengan bayaran tinggi , tawaran main film , iklan , endorsement , jadi bintang tamu dan lain sebagainya .
Tentunya uang dan harta bendanya semakin melimpah saat berada di puncak karirnya. Tapi Beberapa artis kehidupannya menjadi sulit setelah terkena Sakit Kritis.
Beli asuransi adalah hal yang wajib di masukan dalam pengelolaan keuangan yang baik. Terutama beli asuransi sakit kritis untuk memproteksi kesehatan dan aset yang sudah di miliki. Padahal untuk beli asuransi , kita hanya perlu menyisihkan 10% dari total penghasilan. Tapi umumnya kesalahan artis uangnya habis untuk foya-foya dan tidak di investasikan untuk masa tuanya.
Gaya hidup artis sangat di pengaruhi lingkungan sekitarnya , baik yang positif maupun negatif. Bila artis tidak bisa mengelola pola hidup sehat seperti sering kerja sampai subuh, jarang olah raga, tidak pernah medical check up untuk mengontrol kesehatannya, pola makan yang tidak sehat, Stress akut karena tuntutan karir dan sorotan publik , dll maka bersiaplah menanggung resiko sakit kritis.
Bila tidak terkendali, hal-hal tersebut cepat atau lambat tentu akan memicu dan menimbun bibit penyakit dalam tubuh si artis. Kita tentu pernah dengar beberapa artis top tanah air yang terkena sakit kritis seperti kanker, jantung, gagal ginjal, tumor dan lainnya. Ada yang bisa bertahan , tapi ada juga yang akhirnya meninggal dunia dengan kondisi keuangan yang sulit.
Banyak uang yang telah di habiskan si artis DARI RATUSAN JUTA SAMPAI MILIARAN untuk pengobatannya. Waktu yang di habiskan untuk pengobatannya pun berbulan-bulan sampai akhirnya si artis tidak bisa beraktivitas kembali secara normal sebagai artis. Kehilangan job adalah malapetaka buat para artis.
Almarhum Julia Perez
Sebelum meninggal karena kanker serviks beliau harus mengeluarkan uang minimal Rp 100 juta per bulan untuk biaya pengobatannya.
Sebagai penyanyi dangdut honor yang dia dapat tidak cukup meng cover biaya pengobatannya , hingga dia mengalami kesulitan keuangan sampai harus hidup ngirit bahkan jual semua barang yang di miliki dan di bantu rekan artis penggalangan dana.
“Saya rela menyantap nasi dan jengkol saja. Kadang jengkol sama kerupuk, atau hanya ubi. Pokoknya buat kesembuhan akibat penyakit itu (kanker serviks) dan bertahan hidup Jupe akan melakukan apa saja,” kata almarhum Jupe
Sumber : Berita Satu.com
Almarhum Yana Zein
Sebelum meninggal karena kanker payudara dan kanker getah bening beliau harus menjual semua barang miliknya mulai dari cincin kawin, mobil, dan rumah tinggal.
Meski tertolong dengan bantuan BPJS, namun keuangan Yana tetap terus berkurang. Semua barang miliknya sudah habis terjual untuk menambah biaya pengobatan.
Bahkan kedua anak-anaknya harus putus sekolah dan berjualan koran bekas ke pemulung. Yana mengaku kala itu hanya bisa hidup bersama anak-anaknya di rumah kontrakan.
“Buat seorang ibu seperti saya yang menjadi tulang punggung keluarga, seharusnya bisa membiayai anak-anak saya sekolah mulai dari kecil sampai dewasa. Tapi, saya merasa sedih kenapa saya bisa seperti ini,” ucap Yana, pada akhir Desember 2016.
Sumber : Kumparan.com
Almarhum Olga Syahputra
Sebelum meninggal karena penyakit Meningitis (Radang selaput otak) , almarhum mengeluarkan biaya yang sangat besar yang konon sampai puluhan miliaran rupiah. Dari berbagai media infotainment di sebutkan untuk biaya pengobatannya saja selama kurang lebih 7 bulanan di RS Mount Elizabeth Singapore menghabiskan Rp 300 jutaan per bulan.
Sebanyak-banyaknya uang yang di miliki Olga, tetap saja lama-lama akan terkuras habis selama dia belum bisa bekerja normal kembali , tidak ada pemasukan tentu itu masalah besar. Sebetulnya masih banyak lagi contoh artis-artis yang menghabiskan uang banyak untuk pengobatannya karena sakit kritis, antara lain Gugun Gondrong , Alm Chrisye , Alm Franky Sahilatua , dan masih banyak lagi.
Pada umumnya artis dan orang kebanyakan akan meremehkan atau mengabaikan keluhan-keluhan pada tubuh yang muncul. Padahal saat itulah bibit penyakit kritis mulai menggerogoti tubuhnya, kondisi kesehatan semakin drop , sering jatuh sakit dan harus di periksa oleh dokter spesialis serta di rawat inap di Rumah sakit berhari-hari.
Saat itu uang tabungan si artis mungkin masih mencukupi untuk biaya pengobatannya.
Tapi namanya pengobatan sakit kritis akan memakan waktu lama dan biaya yang di butuhkan pastinya tidak sedikit , baik di rumah sakit dalam negeri apalagi kalau pengobatannya di luar negeri. Apa yang terjadi selanjutnya ?
- Karena proses pengobatan yang memakan waktu yang cukup lama , akibatnya si artis tidak mungkin bisa bekerja lagi secara normal . Bila tidak ada “job” , otomatis tidak akan ada penghasilan atau pemasukan lagi.
- Sementara uang tabungan semakin berkurang , terkuras dan lama-lama pasti habis .
- Lalu yang terpaksa harus di lakukan si artis selanjutnya adalah jual segala aset yang ada , seperti mobil , rumah , berhutang sana sini dan menggalang sumbangan dari sesama artis adalah hal yang pasti terjadi.
Contoh besarnya biaya pengobatan Sakit Kritis :
– Biaya Pengobatan Sakit Kanker :
Begitu terdiagnosa penyakit kanker, maka harus siap mengeluarkan dana sebesar Rp 100 juta perbulan.
biaya pengobatan kanker dibutuhkan sekitar Rp 102 juta – Rp 106 juta per bulan.
Diagnosa awal membutuhkan dana sekitar Rp 10 juta.
Bila dapat dioperasi, dibutuhkan Rp 25 juta – Rp 29 juta.
Biaya itu belum termasuk kemoterapi dan setidaknya harus dilakukan 6 hingga 8 kali terapi. Satu kali kemoterapi biasanya memakan biaya Rp 12 juta hingga Rp 15 juta. Setidaknya dibutuhkan Rp 200 juta per pasien.
Biaya pengobatan kanker memang luar biasa mahalnya !!!
– Biaya Pengobatan Sakit Jantung :
- Kateterisasi / tindakan invasif pra-bedah : Rp 30 juta – Rp 50 juta
- Pemasangan ring / angioplasty : Rp 60 juta – Rp 90 juta per ring
- Bypass jantung : Rp 150 juta – Rp 250 juta
- Cangkok jantung : > Rp 1 miliar
Biaya tersebut belum termasuk biaya pemeriksaan laboratorium, perawatan setelah bedah, konsultasi pra dan pasca pengobatan, dan obat-obatan lanjutan.
Bahkan, seluruh biaya tersebut terus mengalami peningkatan setidaknya sebesar 13% tiap tahunnya.
Nah dengan besarnya biaya pengobatan sakit kritis, bila Anda tidak punya asuransi sakit kritis , tentu uang pribadi dan aset-asetnya yang akan jadi jaminannya !!!
Lalu pertanyaannya ,
“Apakah rela uang dan harta benda hasil jerih payahnya selama bertahun-tahun menjadi artis lenyap begitu saja ???”
Tentunya tidak ada seorang artis pun menginginkan hal tersebut , termasuk anda dan saya bukan ? Jadi punya asuransi sakit kritis itu memang penting buat para artis atau siapa pun. Apa nama asuransi dari Allianz yang bisa mengcover sakit kritis ?
Asuransi penyakit kritis Allianz Tapro
Saat beli paket TAPRO ALLIANZ , nasabah akan langsung mendapatkan asuransi jiwa dasar yaitu santunan meninggal. Nah di dalam TAPRO ALLIANZ ini , ada berbagai manfaat tambahan atau rider yang bisa di ambil sesuai kebutuhan. Salah satunya adalah manfaat tambahan asuransi penyakit kritis.
Ada 3 manfaat tambahan (Rider) khusus untuk Sakit Kritis yang ada di TAPRO ALLIANZ yaitu :
1. Critical Illness Flexi CI Allianz
2. Critical Illness 100 (CI 100) Allianz
3. Critical Illness Plus (CI+) Allianz
Ke 3 rider tersebut bisa di ambil salah satu atau boleh ketiganya sekaligus sesuai kebutuhan.
Perbedaannya adalah :
- Kalau Flexi CI Allianz mengcover sampai 168 kondisi sakit kritis mulai stadium Awal , Intermediate , Advanced dan Cathasthropic dan nasabah di cover sampai usia 100 tahun
- Kalau CI 100 Allianz mengcover sampai 100 kondisi sakit kritis mulai stadium Awal , Intermediate , Advanced dan Cathasthropic dan nasabah di cover sampai usia 100 tahun
- Sedangkan CI+ Allianz mengcover 49 Sakit Kritis bila dalam kondisi sudah stadium lanjut dan nasabah hanya di cover sampai usia 85 tahun.
Ketiga rider manfaat perlindungan penyakit kritis tersebut juga bisa di kombinasikan dengan rider lainnya, sehingga akan saling melengkapi dan memaksimalkan manfaat yang di dapat. Berapa besarnya Uang Pertanggungan (santunan) Sakit Kritis yang dapat mencukupi biaya pengobatan sakit kritis ?
Minimal Rp 1-2 Milyar atau lebih lah ideal nya.
Uang Pertanggungan sebesar Rp 1-2 Milyar sebetulnya tidaklah besar-besar amat , bila ada dana lebih alangkah baiknya beli dengan premi yang besar agar dapat Uang Pertanggungan nya yang lebih besar lagi.
Uang Pertanggungan sakit kritis harus maksimal karena bukan hanya akan dipakai untuk menanggung biaya pengobatannya si artis semata, tapi juga akan di pakai untuk biaya hidup sehari-hari keluarga , biaya sekolah anak bila sudah berkeluarga , bayar tagihan-tagihan dan lain sebagainya.
Terlebih biaya akan semakin membengkak bila pengobatannya di luar negeri karena harus bayar biaya akomodasi dan transportasi bulak balik dari dalam dan ke RS di luar negeri , dan biaya-biaya tak terduga lainnya.
Jadi Uang Pertanggungan Sakit kritis harus di perhitungkan secara matang , karena selama masih dalam proses pengobatan kemungkinan besar tidak ada penghasilan karena tidak bisa bekerja. Sementara selama sehat mungkin saja si artis sudah punya tanggungan atau pengeluaran yang menyangkut hutang piutang yang tentunya harus di lunasi.
Kapan Anda harus beli asuransi sakit kritis Allianz? Jawabannya adalah SECEPATNYA !!! Karena namanya sakit bisa datang kapan saja tanpa peringatan , tentu kita harus ambil tindakan antisipasi lebih awal sebelum resiko hidup datang.
Sama seperti artis, entah itu artis baru atau terlebih artis senior , kita yang mungkin saat ini masih muda dan sudah punya penghasilan alangkah baiknya menyisihkan minimal 10-20% dari penghasilan kita untuk di belikan asuransi, terutama asuransi kesehatan dan sakit kritis.
Semakin kita menunda , maka usia kita akan semakin bertambah maka semakin mahal harga preminya , Apalagi bila kita sering atau pernah terkena sakit kritis sebelum beli asuransi, maka bisa saja pengajuan kita akan di tolak.
Artikel ini ditulis tidak saja di tujukan bagi para artis maupun publik figur lainnya, tapi juga berlaku bagi Anda semua apapun profesi nya. Kita tentunya harus belajar dan mengambil hikmah, betapa pengobatan sakit kritis sudah terbukti menimbulkan kesulitan secara finansial buat siapapun tak terkecuali buat artis yang berpenghasilan besar. Sebagai antisipasi sejak dini, Asuransi penyakit kritis TAPRO ALLIANZ bisa jadi solusi terbaik buat kita semua
“Jangan Pelit Sama Diri Sendiri”.
Kalau tahu akan sakit maka saya akan memilih uang pertanggungan Rp 3 Miliar atau 5 Miliar sejak awal dari pada harus berhutang sana-sini saat saya sakit.
Asuransi ini adalah bentuk cinta terhadap diri kita.