Apakah Anda sudah merasa cukup dengan terdaftar sebagai peserta program Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Sosial (BPJS) kesehatan atau ketenagakerjaan? Perusahaan tempat Anda bekerja pun barangkali sudah punya program asuransi karyawan. Program-program asuransi tersebut bisa jadi telah memberikan sejumlah proteksi, tapi terbatas dalam menyediakan keamanan finansial bagi Anda dan keluarga. Apalagi kondisi moneter Indonesia masih sangat dipengaruhi negara lain, sehingga harga-harga bahan pokok sering tak menentu.
Sudah saatnya Anda pertimbangkan kembali mengenai asuransi. Coba buat simulasi seperti contoh kasus di atas. Seberapa besar risiko yang Anda miliki dan seberapa banyak Anda sanggup menanggung risiko tersebut sendirian?
Berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan ketika mengalami musibah?
Berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan untuk perawatan penyakit kritis? kanker atau stroke misalnya.
Berapa kira-kira biaya yang dibutuhkan ketika meninggal dunia? Apakah anak dan istri Anda sudah terjamin kehidupannya secara finansial?
Cukupkah 1, 2, atau 3 juta? 100 juta? Atau 1 Milyar? Tentunya semakin besar kesiapan keuangan Anda, akan semakin tenang hati Anda.
Sudah saatnya Anda menanggalkan pikiran umum bahwa asuransi berarti membayar sesuatu yang tidak diperlukan. Salah besar jika Anda berpikir bahwa asuransi hanya menambah pengeluaran Anda. Sebab, sekali lagi, kita semua menanggung risiko yang tak bisa kita prediksi kapan datangnya. Asuransi membantu meminimalkan risiko itu, sehingga masa depan keuangan Anda dan keluarga lebih terjamin. Yang diperlukan kemudian adalah mengatur pos-pos pengeluaran agar tak jebol.
Seperti kata pepatah, mencegah lebih baik daripada mengobati. Daripada terbelit masalah keuangan setelah tertimpa musibah karena tak punya asuransi, lebih baik kita mencegah masalah itu.