Di hari Valentine (Hari Kasih Sayang), kita sering memberikan hadiah (biasanya berupa bunga dan coklat) kepada orang yang kita cintai, atau di hari ulang tahun pasangan, anak, orang tua, saudara, famili, kerabat, teman, kita sering memberikan kado (bisa berupa uang, perhiasan, emas, mobil, rumah) kepada mereka.
Kira kira apa hadiah yang akan kita berikan kepada keluarga kita baik kepada pasangan, anak, orang tua, maupun saudara disaat kita meninggal dunia kelak? Beruntung jika kita bisa tahu persis kapan kita akan pergi meninggalkan dunia ini sehingga kita dapat mempersiapkan segala sesuatunya sebelum ajal menjemput kita.
Contohnya jika anda tahu kapan anda akan bepergian misalnya ke Singapura, tentu 1 hari sebelum anda berangkat, anda sudah mempersiapkan barang barang apa saja yang anda akan bawa bukan? Seperti pakaian, koper, dan lain lain. Anda bahkan juga menitip pesan kepada orang rumah anda untuk melakukan berbagai hal yang diperlukan di saat anda tidak berada di sini.
Tetapi bagaimana dengan kematian? Apakah kita tahu kapan kita akan dipanggil oleh Yang Mahakuasa? Waktunya tidak pasti bukan? Bisa besok, minggu depan, bulan depan, tahun depan, beberapa tahun lagi, beberapa puluh tahun lagi, atau bahkan bisa beberapa jam lagi, beberapa menit lagi atau bahkan beberapa detik lagi mulai dari sekarang.
Apakah anda sudah mempersiapkan segala sesuatunya sebelum anda dipanggil ke sana? Apakah anda sempat untuk berpamitan kepada keluarga anda jika anda tiba tiba mesti menerima ajal anda saat itu juga? Kira2 apa hadiah terakhir dan terindah yang bisa anda berikan kepada keluarga anda tercinta sebelum anda pergi?
“If a child, a spouse, a life partner, or a parent depends on you and your income, you need Life Insurance.”
Jika seorang anak, pasangan hidup, orangtua, atau siapapun yang hidupnya bergantung pada dirimu dan penghasilanmu, maka kamu wajib memiliki Polis Asuransi Jiwa.
Kalimat yang apabila kita baca dengan seksama, ternyata benar mengena, khususnya bagi yang mempunyai anak, istri, orangtua, kakak, adik, yang hidup mereka bergantung penuh pada diri kita dan penghasilan kita.
Tidak ada yang salah dengan coklat, bunga, bahkan perhiasan, emas, mobil, atau rumah sekalipun, namun bayangkan apa yang terjadi pada orang yang kita cintai apabila mereka yang tadinya hidup mengandalkan penghasilan kita, tiba tiba harus hidup tanpa uang tunai akibat kehilangan kita yang selama ini menjadi penopang penghasilan keluarga?
Perhiasan, emas, mobil, atau rumah bisa dijadikan uang, namun bukan barang yang liquid, tidak dalam sekejap laku dijual dengan harga yang sesuai. Beda cerita kalau rela jual rugi. Lalu apa yang paling tepat untuk mengungkapkan cinta kita kepada keluarga?
Betul, jawabannya adalah Polis Asuransi Jiwa. Polis Asuransi Jiwa adalah hadiah terindah bagi keluarga tercinta.
Polis Asuransi sajalah yang menjamin keberlangsungan hidup anak anak kita, istri kita, orangtua kita, kakak kita, adik kita, orang-orang yang kita sayangi. Karena kita dengan tulus mengasihi mereka, Maka kita mempersiapkan yang terbaik untuk hal yang terburuk, yaitu kematian diri kita. Sudahkah teman-teman mengasihi keluarga dengan tulus? Atau hanya sekedar ucapan belaka? Cinta bukan sebatas coklat saja, cinta bukan sebatas bunga saja. Namun lebih dari itu, cinta seharusnya dapat menjaga masa depan keluarga kita.
Terkadang saya tidak habis pikir, kalau untuk mobil saja teman-teman rela membayar asuransi, mengapa begitu sulit dan mengapa sampai harus mempertimbangkan ulang, bahkan sampai berulang ulang dan bahkan sampai batal membayar asuransi untuk jiwa kita sendiri?
Padahal tidak pernah ada orang yang bangkrut karena membeli asuransi jiwa, namun banyak orang dan keluarganya yang bangkrut karena tidak memiliki polis asuransi jiwa.
Polis Asuransi jiwa adalah tabungan masa depan, jadi tidak akan pernah salah apabila kita mengasuransikan jiwa dan kesehatan kita. Namun seberapa besar warisan uang tunai yang akan kita siapkan untuk keluarga kita?
Tergantung seberapa besar rasa cinta kita terhadap keluarga kita masing masing. Apakah 1M? 2M? 3M? Saya rasa jawabannya adalah semaksimal yang kita bisa, apakah anda setuju? Nah, sekarang coba buka dan periksa buku polis asuransi jiwa yang telah anda miliki, lalu cek kembali berapa nilai warisan yang teman-teman siapkan, karena itu yang menjadi tolak ukur bukti cinta kalian.
Para istri, coba cek buku polis suami kalian, berapakah nilai warisan uang tunai di buku polis tersebut. Bukan mengajarkan untuk materialistis, namun kita harus realistis, hidup perlu uang, bukan? Kalau nominal Uang Pertanggungan yang tercantum di polis asuransinya masih dibawah 1 Milyar, itu artinya kalian para istri harus segera mengajak suami kalian untuk bertemu dengan saya berkonsultasi dan membuka tabungan di Allianz. Karena Allianz adalah perusahaan asuransi dengan financial terkuat nomor 1 di dunia yang memberikan premi paling murah untuk manfaat paling besar.
Meskipun terdengar seperti iklan tetapi itulah faktanya. Silakan anda mencari tahu sendiri kebenarannya. Saya jamin tidak akan menyesal membuka asuransi jiwa tabungan proteksi di Allianz.
Pada kesempatan ini, saya juga ingin menceritakan tentang seorang teman yang dulu sangat anti dengan asuransi.
Kenapa saya bisa bilang dia itu anti asuransi ? Karena dulu, saya tahu benar apabila ada seorang agen ausransi yang menelepon dia, teman saya itu selalu menolak dengan kata-kata seperti “maaf mas… saya tidak butuh asuransi, ada Tuhan yang menolong saya nanti” atau “saya sudah punya asuransi dari kantor dan saya merasa sudah cukup”.
Kira-kira sekitar setahun yang lalu, dia mengabarkan bahwa dirinya sedang di rawat di rumah sakit karena mau operasi sinus. Pasca operasi dia harus menginap 3 hari untuk recovery. Dan pada waktu itu teman saya bercerita bahwa dia harus menghabiskan uang dia sendiri untuk membayar kekurangannnya, karena ternyata asuransi dari kantornya itu tidak mengcover biaya rumah sakit secara keselurahan.
Singkat cerita, setelah saya menjadi agen asuransi Allianz, saya pun memasukkan nama teman saya itu kedalam list orang yang akan saya tawarkan untuk ikut program Asuransi Jiwa Tapro (Tabungan Proteksi) Allianz. Saya tahu dia itu sangat anti dengan yang namanya asuransi dan saat ini dia hanya punya asuransi dari kantor saja, tetapi setelah dia mengeluh bahwa biaya sakit itu mahal, saya berfikir, tidak ada salahnya saya coba tawarkan asuransi jiwa Allianz kepadanya, siapa tahu dia sudah sadar.
Akhirnya saya menawarkan dia untuk ikut asuransi jiwa dari allianz. Awalnya dia tidak begitu tertarik tetapi setelah saya buka pikirannya akan manfaat yang akan diterima nya, akhirnya dia setuju dan saat ini dia dan keluarganya telah diproteksi oleh asuransi jiwa Allianz.
Dari cerita ini saya ingin menyampaikan bahwa :
“Asuransi harus dibeli justru pada saat Anda tidak membutuhkannya. Karena pada saat Anda membutuhkannya, mungkin Anda sudah tidak dapat membelinya lagi, itulah uniknya Asuransi. Anda hanya dapat membeli asuransi ketika Anda sehat. Anda membeli asuransi dengan kesehatan Anda dan membayarnya dengan uang Anda. Jika Anda tidak lolos pemeriksaan kesehatan, maka Anda tidak akan dapat membeli asuransi walaupun Anda memiliki uang.”
Kasus teman saya yang akhirnya sadar akan asuransi tersebut masih bisa dibilang sangat beruntung, karena penyakit yang dia alami bukanlah penyakit yang kritis atau berbahaya, sehingga masih memungkinkan bahwa dia bisa di cover oleh asuransi.
Bayangkan andaikan saja penyakit yang dideritanya saat itu adalah jantung, stroke, gagal ginjal atau kanker, kemungkinan kecil perusahaan asuransi jiwa manapun termasuk Allianz tidak akan mau mengabulkan permintaannya untuk mengambil produk asuransi jiwa.
Bagi Anda yang membaca tulisan saya ini dan masih merasa tidak butuh asuransi jiwa karena Anda merasa masih sehat, INILAH SAAT YANG TEPAT BAGI ANDA UNTUK MEMBELI ASURANSI JIWA TAPRO ALLIANZ.”
Jangan sampai jiwa Anda tidak terproteksi sampai Anda benar benar membutuhkannya. Sudahkan anda menjadikan polis asuransi jiwa Tapro Allianz sebagai hadiah terindah bagi keluarga anda tercinta?