Bukan bermaksud mendahului takdir, namun tak ada salahnya Anda menyiapkan warisan sedini mungkin. Ini sebagai antisipasi kemungkinan kepala keluarga meninggal mendadak. Sehingga anak dan istri tidak kehilangan pegangan kala sang ayah sudah tiada.
Adakah orangtua yang tidak ingin mewariskan sesuatu yang berharga untuk keluarganya? Semua orangtua pasti ingin. Namun tidak setiap orangtua mampu mengumpulkan harta yang cukup banyak untuk diwariskan.
Kebanyakan orang tidak mampu membeli tanah yang luas, emas yang banyak, atau aset yang berlimpah. Namun jika disiplin menyisihkan pendapatan rutin melalui polis asuransi jiwa, sejumlah kekayaan bisa mengalir ke keluarga.
Menjadikan asuransi jiwa sebagai warisan sangatlah bermanfaat. Terutama dalam suku yang memerlukan biaya mahal kala melakukan prosesi penguburan. Seperti penduduk Toraja dan Bali yang membutuhkan uang hingga ratusan juta rupiah ketika kepala keluarga meninggal.
Dengan memanfaatkan polis asuransi jiwa maka semua biaya tersebut dapat tertutupi. Jadi saat orang tua meninggal, ahli waris tidak perlu bingung mencari sumber dana untuk membiayai upacara dan tradisi yang serba mahal.
Jika anda sering jalan jalan ke Bali, coba saja iseng iseng tanya ke penduduk di sana berapa besar biaya yang mereka siapkan untuk upacara Ngaben (Upacara adat kremasi atau pembakaran jenazah di Bali bagi anggota keluarga yang meninggal dunia). Biaya nya bisa mencapai ratusan juta rupiah loh. Jadi tidak main main. Mau cari uang sejumlah itu dari mana? Apakah rela pakai uang tabungan?
Sementara bagi Anda yang tidak memiliki tradisi penguburan mahal, bisa memanfaatkan dana warisan dari uang pertanggungan asuransi jiwa untuk kebutuhan keluarga atau biaya pendidikan anak. Caranya, terlebih dulu menghitung jumlah uang yang ingin diwariskan. Tentu disesuaikan biaya masa ini dan ekspektasi kenaikan harga di masa depan.
Misal, Anda memiliki anak berusia 13 tahun. Dalam lima tahun ke depan ia akan memasuki perguruan tinggi. Hitunglah berapa biaya masuk perguruan tinggi dan perkiraan inflasi hingga sang buah hati menyelesaikan sekolah. Ternyata setelah dihitung jumlahnya Rp150 juta, maka itu menjadi uang pertanggungan minimal yang perlu Anda siapkan.
Sementara untuk menentukan premi, jika berdasarkan teori jumlahnya tak lebih dari sepuluh persen dari total pendapatan bulanan. Tapi besaran itu tetap harus memperhatikan target yang diinginkan. Sehingga angkanya bisa lebih kecil atau sedikit lebih besar. Biasanya pihak asuransi sudah mempunyai proposal atau skema yang memuat beragam pilihan besaran premi.
Program asuransi jiwa sebagai warisan baik diikuti sedini mungkin. Atau tidak perlu menunggu kondisi kesehatan memburuk ataupun usia senja. Pada saat Anda merasa bertanggung jawab pada keuangan keluarga, maka sudah saatnya memulai asuransi jiwa.
Walaupun baru berusia 30 tahun, tetap saja tidak ada yang dapat memprediksi kapan ajal akan menjemput. Lebih baik bersiap diri sedini mungkin agar keluarga tetap bisa hidup tenang walau kepala keluarga sudah tiada.