Mengapa dalam hidup kita memerlukan asuransi?
Bukankah kita harus sedia payung sebelum hujan? Yah, benar. Itu adalah jawaban sederhana mengapa kita membutuhkan yang namanya asuransi. Bahkan asuransi itu lebih penting daripada kebutuhan pangan, sandang dan papan.
Banyak orang yang belum menyadari pentingnya memiliki asuransi dalam kehidupan. Mereka beranggapan bahwa asuransi ini menempati urutan no ke sekian dari kebutuhan utama dari hidup seorang manusia. Urusan perut lebih penting.
Karena itu, tidak heran masih banyak orang yang menjawab belum siap punya asuransi karena pendapatan masih kecil. Percayalah, jika pendapatan anda besar saat ini atau tiba tiba anda dipromosikan dan gaji anda naik, anda juga belum tentu akan membeli asuransi. Karena gaya hidup anda juga akan meningkat dan anda akan lebih mementingkan membeli barang2 kebutuhan lain dibandingkan asuransi.
Saat ditawarkan asuransi, jawabannya pasti akan tetap sama yaitu uangnya atau budgetnya tidak cukup. Padahal asuransi itu dibilang mahal sekali juga tidak loh. Dengan Rp. 300.000 per bulan saja anda sudah dapat memiliki asuransi pribadi dengan manfaat lengkap mulai dari manfaat kematian, manfaat sakit kritis, manfaat cacat tetap total dan manfaat kecelakaan. Mungkin jumlah nomimal UP nya tidak terlalu besar dibandingkan jika anda mengambil asuransi dengan premi Rp. 500.000 per bulan atau Rp. 1 juta per bulan, namun jika nantinya rezeki anda meningkat, anda bisa melakukan upgrade bukan?
Jadi kesimpulan nya adalah, orang menolak asuransi atau belum mau berasuransi, alasan utamanya bukan karena dananya tidak mencukupi. Namun karena dia belum tahu manfaat asuransi yang sesungguhnya. Tidak punya uang atau dana belum cukup, itu hanya alasan basi yang hanya dibuat buat oleh orang yang tidak tahu manfaat asuransi yang sesungguhnya.
Wong nasabah saya ada kok yang gajinya di bawah UMR tapi dia memiliki asuransi jiwa Tapro dengan premi Rp. 500.000 per bulan. Saat saya tanya, kenapa mau ambil asuransi, dia bilang dia merasa tidak tenang jika hidup tanpa asuransi. Setidaknya jika terjadi apa apa dengan dirinya, dia tidak akan mengorbankan keuangan keluarganya. Ditambah lagi juga ada jaminan bagi anak anak nya untuk tetap bersekolah kelak apabila terjadi apa apa dengan dirinya yang menyebabkan dia tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah lagi. Luar biasa. Jujur saya sangat salut dengan si bapak yang satu ini.
Jujur, saya sering bertemu orang orang seperti itu. Saya sering merasa kasihan melihat mereka. Siang malam bekerja banting tulang. Gaji/ penghasilan digunakan untuk membiayai kehidupan sehari hari dan sisanya ditabung. Celakanya saat dia nya atau salah satu anggota keluarga nya jatuh sakit, uang tabungan dikuras untuk biaya pengobatan. Miris ya, capek capek nabung tapi yang kaya dokternya.
Jika saat ini anda kaya dan memiliki banyak harta namun anda tidak memiliki asuransi, berarti anda menghadapi resiko bisa kehilangan harta anda dalam sekejap jika resiko sakit kritis menimpa anda atau salah satu anggota keluarga anda. Anda yang memiliki aset positif, tiba tiba asetnya akan menyusut dan bahkan bisa menjadi nol.
Bagaimana dengan anda yang saat ini, tidak memiliki harta yang banyak alias kehidupannya pas pas an? Ya, lebih parah lagi. Dari yang asetnya hanya positif sedikit atau nol bisa langsung menjadi minus jika resiko seperti sakit kritis itu tidak dimanage dengan benar.
Cara managenya bagaimana? Ya simpel sebenarnya. Belilah asuransi. Itu saja kuncinya. Berita baiknya adalah saya belum pernah menemukan orang kaya yang tidak memiliki asuransi. Bahkan orang yang hartanya banyak memiliki asuransi lebih dari satu.
Itulah yang menyebabkan orang yang kaya akan semakin kaya dan kekayaannya akan diwariskan ke anak cucunya kelak sehingga kekayaan nya tidak akan putus dari generasi ke generasi.
Sebaliknya orang yang miskin? Masih banyak sekali yang tidak memiliki asuransi. Minimal belilah asuransi untuk kepala keluarga atau pencari nafkah utama terlebih dahulu apabila belum mampu membeli asuransi untuk setiap anggota keluarga. Setidaknya jika sudah memiliki asuransi, hidup anda sekeluarga akan lebih terjamin.
Apa anda tidak merasa kasihan untuk mewariskan kemiskinan dan hutang hutang atau penderitaan ke generasi generasi penerus anda nantinya? Apa anda tidak ingin memutus mata rantai kemiskinan dalam kehidupan keluarga anda dari generasi ke generasi. Anda telah diberi kesempatan loh untuk memutus mata rantai kemiskinan di keluarga anda di saat anda sedang membaca tulisan ini, namun anda belum juga bertindak.
Anda mungkin senang hidup susah atau sudah biasa hidup susah, tapi anak anak anda, yang dilahirkan ke dunia ini tanpa bisa memilih mau dilahirkan di keluarga yang bagaimana, apakah anda tidak mau memberikan hidup yang berkecukupan dan terjamin bagi mereka kelak?
Dengan memiliki asuransi jiwa tapro Allianz, anda bahkan bisa menjamin kehidupan anak anak anda kelak akan lebih baik daripada kehidupan anda sekarang karena uang warisan yang sangat besar yang telah disiapkan oleh Allianz kepada mereka kelak di saat anda telah meninggalkan mereka untuk selama lamanya.
Asuransi dapat diibaratkan seperti payung yang bisa melindungi anda dikala hujan. Asuransi hanya digunakan untuk berjaga-jaga seperti layaknya payung, jika cuaca sedang hujan akan terpakai dan akan sangat terasa bahwa kita membutuhkannya, jika tidak hujan ia tidak terpakai. Namun terlepas apakah payung tersebut dipakai ataupun tidak, kita tetap harus beli payung tersebut.
Asuransi Terbaik Allianz adalah produk keuangan yang memiliki fungsi untuk memberikan perlindungan keuangan atas musibah (resiko) yang mungkin terjadi, seperti: Sakit, Kecelakaan, Cacat, Meninggal, Tua.
- SEUMUR HIDUP kita kebal terhadap yang namanya SKCMT (Sakit, Kecelakaan, Cacat, Meninggal, Tua? Jawaban yang sangat pasti adalah “TIDAK”
- Bisakah memilih kena yang mana dulu? Penyakitnya apa? Siapakah yang kena duluan? Dan biayanya berapa? Jawaban yang sangat pasti adalah “TIDAK”. Kalau pun diharuskan untuk memilih kita tidak akan memilih terkena penyakit yang menghabiskan dana yang sangat banyak seperti kanker, stroke, jantung, dsb. Kalau bisa juga cuma sakit batuk flu. Tapi apakah kita bisa memilih?? Jawabannya tetap “TIDAK”. Kita tidak akan pernah tahu kapan penyakit kritis itu datang meskipun kita tidak mengharapkannya untuk datang.
- Bisakah kita tahu kapan terkena salah satu dari resiko kehidupan tersebut?Jawabannya adalah “TIDAK”
- Kalau saja terkena salah satu resiko sebagai contoh kita ambil resiko sakit kritis. Pasti mau sembuh. Kalau mau sembuh, sudah pasti kita butuh “DANA TUNAI” bukan?Jawabannya adalah “BENAR”. Kita butuh dana tunai yang sangat besar untuk menyembuhkan penyakit kritis, mencari dokter-dokter yang spesialis dibidangnya (bukan dokter yang baru lulus), dokter-dokter yang ahli di luar negri (bukan karena dokter di Indonesia tidak ahli, bahkan dana untuk pengobatan dokter ahli di Indonesia juga tidak murah), dan obat-obatan yang TERBAIK yang disarankan oleh dokter. Semua itu pasti membutuhkan dana yang tidak sedikit. Ada yang ratusan juta bahkan tidak sedikit yang habis milyaran.
- Kalau udah butuh dana yang besarnya ratusan sampai milyaran. Kira-kira lebih enak keluarin tabungan sendiri atau langsung disediain sama Allianz? Jawabannya adalah “disediaiin Allianz”. Bayangin kalau di dunia ini tidak ada asuransi, mau tidak mau harus mau pakai uang kita sendiri kan??
KERJA KERAS selama ini kumpulin uang, bisa jadi NGGAK ADA HASIL, betul gak? Nabung secara rutin puluhan tahun terkumpul 500juta. Setelah sudah terkumpul ternyata sakit. Dokter minta uang pengobatan 500juta. Celaka habislah semua. Ini kalau sudah tersimpan 500jt, kalau belum?? Kalau tabungan baru 50jt terus SAKIT KRITIS? GAWAT!! - Akibat yang akan terjadi jika tidak memiliki asuransi:
Tabungan melayang, kalau masih kurang harus JUAL ASSET, masih kurang juga MINTA SUMBANGAN. Jadi itulah sebabnya kita perlu asuransi !!
Sekedar ilustrasi kelebihan Asuransi TAPRO Allianz
Memiliki asuransi Tapro Allianz dengan premi Rp. 1.000.000 itu ibaratnya seperti kita memiliki seorang karyawan/ asisten yang kita bayar gajinya sebulan: Rp. 1.000.000,-.Tapi asisten kita yang satu ini punya tugas khusus yaitu :kalau kita terkena sakit kritis, dia akan kasih “DANA TUNAI” ke rekening kita sebesar Rp. 500.000.000,-Sudah itu dia akan bilang seperti ini ke kita:
“Ibu/Bpk SAKIT biar saya saja yang gantian gaji Ibu/Bpk sebesar Rp. 1.000.000,-/bulan sampai dengan usia Ibu/Bpk 65 tahun.
Jika sampai Ibu/Bpk cacat tetap total saya kasih lagi Rp. 500.000.000,-.
Kalau terjadi kecelakaan saya juga akan kasih lagi Rp. 500.000.000,-.
Nah, semua orang pasti akan meninggal suatu hari nanti. Jika Ibu/Bpk meninggal, saya akan memberikan santunan buat keluarga (ahli waris) Ibu/Bpk sebesar Rp. 500.000.000,-.
Jadi gaji Rp. 1.000.000,- yang Ibu/Bpk kasih setiap bulan sebagai premi akan saya hargai dengan jaminan sebesar Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah).”