Sudahkah anda membuktikan CINTA anda ke keluarga? Jika anda mengaku bahwa anda benar benar mencintai keluarga anda, sudahkah anda melakukan tindakan seperti yang tukang sate ini lakukan terhadap keluarganya? Ini adalah sebuah kisah nyata yang terjadi di kota Padang, Sumatra Barat.
..
Kisah Cinta Seorang Tukang Sate terhadap keluarganya
..
Saya mencoba mengangkat kisah lama, kisah seorang Bapak yang cinta keluarganya, seorang pedagang sate di Padang. Kisah inspiratif ini membuka mata banyak orang tentang esensi dasar asuransi itu sendiri, yaitu bukti cinta kasih kepada keluarga. Beban kehidupan pasti selalu ada, tinggal bagaimana kita mau memberikan prioritas.
..
Biaya hidup tinggi, penghasilan pas-pasan, tidak ada budget, dan sebagainya. Itu adalah alasan sebagian besar orang untuk menolak berasuransi. Termasuk sang tukang sate pada saat pertama kali didekati oleh agen Allianz di Padang.
..
Kami ingin menyadarkan, bahwa kami para agen asuransi hadir untuk membantu Anda dari resiko-resiko kehidupan yang tidak ada seorangpun tahu kapan terjadi.
..
Walaupun hanya berjualan sate, beliau punya impian menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya. Selama 30 tahun menikah, sang Bapak hanya mampu mengontrak rumah. Tetapi pengorbanan Bapak mampu mengantarkan anak pertama mereka untuk kuliah di UNTAR, Jakarta.
Dengan berbekal ketekunan bekerja, Bapak mampu menyisihkan Rp. 2 jt setiap bulannya untuk biaya hidup anak sulungnya di Jakarta.
Walaupun sering ditertawakan, ”tukang sate ga usa mimpi deh sekolahin anak tinggi-tinggi″ Bapak tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Beruntung nasib si Bapak, ketekunannya menular ke si Sulung. Anak Sulung Bapak menyelesaikan studi S1 nya dengan gelar Cum Laude!!
..
Tanpa mau membuang waktu lagi, anak sulung Bapak segera memperoleh pekerjaan agar dapat meringankan beban orang tuanya. Bapak telah berhasil menyisihkan Rp. 2 jt tiap bulan selama 3 tahun dan itu telah menjadi suatu kebiasaan.
Sehingga pada suatu perbincangan, akhirnya Bapak bersedia tetap menyisihkan Rp. 2 jt tersebut untuk membeli asuransi. Rp.1,5 jt untuk dirinya dan Rp. 500rb untuk sang istri. Hal untuk membeli asuransi bukan dikarenakan bujuk rayu, tetapi Bapak benar-benar mengerti pentingnya asuransi apalagi beliau sebagai tulang punggung keluarga. Sang Istri hanyalah guru SD dengan honor yang tidak seberapa.
..
Seorang yang bisa dibilang minim pendidikan saja bisa mengerti kalau resiko hidup itu dapat datang kapan saja. Bagaimana dengan anda? Apakah pernah anda memikirkan keluarga anda, sama seperti sang Bapak?
..
Singkat cerita, Bapak menandatangani permohonan asuransi Allianz dengan sadar akan semua manfaat yang beliau beli. Dan satu hal yang tidak kalah mengejutkan, Bapak selalu membayar preminya sebelum jatuh tempo tiap bulannya. 2 tahun lebih telah berlalu. Kehidupan Bapak seperti biasanya, hidup tetap mengontrak.
Sampai suatu hari, Bapak mempunyai keluhan sakit perut. Kemudian beliau memeriksakan diri ke sebuah RS di Padang. Bapak menanyakan apakah operasi ini boleh di klaim di asuransi?. Agen menjelaskan kalau penyakit ini bukan salah satu dari 49 jenis penyakit kritis dan tidak bisa di klaim. Berhubung Bapak dari awal mengerti dengan apa yang beliau beli. Jadi tidak terjadi kesulitan. Bapak kemudian menggunakan jasa kesehatan BPJS dari pemerintah.
..
Selang beberapa lama setelah kejadian tersebut, Bapak mengalami sakit perut lagi. Dan kali ini Bapak memeriksakan diri ke RS lainnya. Dan tanpa disangka, Bapak yang tidak pernah sakit selama ini, hanya kali ini dengan keluhan sakit perut, dokter telah menemukan adanya kanker di usus!!! Diagnosa kanker stadium 4!!! Semua orang pastinya lemas apabila ada anggota keluarga yang terdiagnosa seperti Bapak.
Awalnya dokter juga tidak tega menjelaskan sakit Bapak ke keluarga sampai Agen asuransi Bapak datang ke dokter dan menjelaskan kalau Bapak punya Asuransi di Allianz dan harus mengetahui apakah penyakitnya ini bisa di klaim apa tidak. Barulah akhirnya diketahui penyakit Bapak. Proses klaim pun segera diurus. Dan pengobatan Bapak tetap dapat menggunakan jasa BPJS.
..
Tidak banyak waktu yang dihabiskan Bapak untuk melawan penyakitnya sampai suatu hari Bapak dipanggil Yang Kuasa. Tangis haru pecah mengiringi kepergian Bapak. Tetapi satu yang terpenting yang tidak pernah mereka lupakan, cinta Bapak kepada keluarga tidak pernah meninggalkan mereka, keluarga beliau.
Hal itu dibuktikan dengan cairnya dana klaim asuransi Bapak sebesar Rp. 600 jt!!! Walaupun Bapak tetap menggunakan jasa BPJS. Ini tidak mengurangi nilai klaim asuransi Bapak. Proses kurang lebih 10 hari kerja. Bapak sadar, selama hidupnya Bapak tidak sanggup membeli rumah untuk keluarganya.
Tetapi sepeninggalan beliau, keluarga juga tidak perlu repot untuk mencari tempat tinggal tiap tahunnya. Warisan Bapak dapat digunakan keluarga untuk menyambung hidup walaupun sang pencari nafkah telah tiada karena kehidupan orang yang ditinggalkan harus tetap berjalan.
..
Yaa itulah sepenggal cerita seorang Bapak Pedagang Sate yang menyayangi keluarganya dengan CINTA. Walaupun secara fisik Bapak telah tiada, tetapi cintanya tetap dapat dirasakan keluarga. Bukti Cinta tidak cukup hanya dengan perkataan tetap harus dibarengi dengan perbuatan.
..
Sudahkah anda membuktikan CINTA anda ke keluarga?
..
Kisah nyata diatas ini diambil dari berbagai sumber yang sampai kepada penulis dan penulisa hanya memposting ulang tanpa merubah isinya.
..
Tahukah anda bahwa Polis Asuransi adalah kado terakhir yang dapat anda berikan kepada keluarga yang anda cintai sebelum anda berpulang ke Yang Mahakuasa? Tidak peduli apapun profesi dan pekerjaan anda. Apakah anda seorang tukang sate, tukang bakmi, tukang cendol, tukang bakso, tukang bubur, tukang gado gado, tukang ketoprak, tukang parkir, supir angkot, supir gojek, supir transjakarta, kuli bangunan, pedagang kaki lima, pedagang di pasar, pengamen, penjual es krim, dan lain lain. Sadarlah, sebenarnya anda lah yang paling membutuhkan asuransi jiwa dibandingkan dengan orang orang kaya yang naik mobil bagus, punya rumah mewah maupun para bos bos besar pemilik perusahaan.
..
Orang orang menengah keatas dan orang orang kaya memiliki asuransi bukan karena mereka punya uang lebih untuk membayar premi asuransi, tetapi karena mereka menyadari manfaat asuransi untuk memproteksi penghasilan dan harta yang telah mereka miliki saat ini. Mereka selalu mengingat 1 pepatah yang mengatakan “Tidak ada orang yang bangkrut karena membeli dan memiliki asuransi tetapi banyak orang yang bangkrut gara gara tidak memiliki asuransi.”
..
Bisa anda bayangkan? Orang yang punya banyak harta saja tidak rela hartanya habis karena tidak memiliki asuransi. Bahkan dengan asuransi mereka dapat menambah hartanya semakin banyak dan diwariskan ke anak dan istrinya kelak disaat mereka telah tiada. Bagaimana dengan anda yang saat ini masih berjuang untuk hidup dan memiliki penghasilan yang pas pas an?
Apakah anda tidak mau mengikuti jejak mereka yang telah memiliki asuransi sebelumnya? Apakah anda belum sadar juga bahwa asuransi dapat memutus mata rantai kemiskinan yang anda sekeluarga alami saat ini dan bahkan anda dapat mewariskan uang 1 Milyar Rupiah kepada anak anda kelak meskipun saat ini anda tidak memiliki uang sebanyak itu di bank? Tidak punya uang bukanlah alasan yang tepat dan masuk akal untuk menolak asuransi.
..
Silahkan baca asuransi adalah kado terakhir bagi keluarga
..