Menurut penelitian 80 % penduduk Indonesia sangat sulit menikmati hidup sehat. Banyak yang terkena sakit kritis dan sulit untuk sembuh karena kesulitan uang untuk pengobatannya.
Sementara 20 % nya adalah penduduk menengah ke atas yang terkena sakit kritis dan sudah banyak menghabiskan uang mereka untuk pengobatannya.
Menurut penelitian WHO dan Bank Dunia tahun 2012 sebagian besar penduduk Indonesia di diagnosa terkena sakit kritis dan setiap tahunnya di perkirakan akan terus meningkat di sertai dengan tingkat kematian akibat sakit kritis yang juga akan meningkat.
Ada 8 faktor pencetus kenapa penduduk Indonesia lebih mudah terkena sakit kritis yaitu :
- Kesadaran dan perhatian terhadap kesehatan diri sendiri masih sangat rendah,seperti jarang melakukan check up rutin,makan minum yang tidak bergizi,kebiasaan merokok,minuman keras berlebihan dan menunda berobat ke dokter.
- Kalau berobat lebih suka ke orang pintar, dukun atau pengobatan alternatif yang belum tentu di akui terbukti secara medis sehingga penyakit tidak sembuh malah makin parah.
- Pola hidup sehat yang masih rendah seperti jarang olah raga,suka makanan cepat saji berlebihan ,sanitasi yang buruk.
- Tingkat kesejahteraan yang masih rendah sehingga tidak mampu berobat ke dokter atau rumah sakit.
- Tingkat pendidikan yang masih rendah sehingga pengetahuan akan dunia kesehatan rendah.
- Sarana dan prasarana serta teknologi penunjang kesehatan terhadap masyarakat masih rendah,seperti masih kurangnya bangunan Rumah Sakit,Tenaga Medis di daerah pelosok,sarana internet dan teknologi informasi di daerah terpencil masih kurang.
- Polusi lingkungan yang semakin parah,seperti polusi udara,air dan tanah serta pemakaian bahan-bahan kimia berbahaya pada makanan dan minuman yang bisa memicu penyakit berbahaya.
- Kesadaran untuk mempunyai asuransi jiwa dan kesehatan masih sangat rendah sehingga tidak ada jaminan kesehatan.Sehingga penyakit tidak segera terobati sejak dini malah semakin parah.
Penyakit kritis yang paling banyak di derita dan berpotensi mengganggu keuangan :
- Jantung
- Kanker
- Ginjal
- Stroke
Penanganan penyakit kritis sejak awal sangat penting. Sebab jika sudah terlambat, biayanya akan semakin mahal dan jangka waktu pengobatannya akan lama. Medical Check up dan berobat ke dokter mamang memerlukan biaya tapi bisa mengurangi resiko terkena sakit kritis yang lebih parah karena semakin dini penyakit diketahui, pengobatan akan semakin mudah dan murah.
Sebaliknya jika sudah stadium lanjut, pengobatan akan lebih sulit,lebih lama dan biayanya pun makin mahal. Meski akhirnya berhasil diobati tapi biasanya komplikasi penyakit sudah telanjur menyebar ke organ-organ lainnya.
Pasien yang sembuh juga beresiko akan cacat, karena salah satu organ tubuhnya telah rusak. Misalnya penyakit stroke, walaupun sudah diobati dan sembuh, pasien tetap saja cacat. Penderita tidak bisa sehat seperti semula, sehingga kualitas hidupnya akan buruk sekaligus kehilangan pekerjaan dan penghasilan.Dampaknya bagi tingkat kesejahteraan keluarga pun akan menurun.
Biaya pengobatan Sakit Kritis sangat mahal dan lama,sangat membebani keuangan dan mengancam aset keluarga !
Penyakit kritis yang beresiko kematian akan sangat menguras biaya yang tinggi, karena memerlukan terapi yang mahal dan lama. Pengobatannya membutuhkan dokter spesialis,obat-obatan khusus dan peralatan medis yang canggih disertai biaya kamar rawat inap rumah sakit yang juga sangat mahal.Dan akan semakin mahal apabila pengobatannya di lakukan di luar negeri.
Oleh karena itu, check up rutin merupakan pemeriksaan yang wajib dilakukan. Bagi yang berpotensi terkena kanker karena faktor keturunan dari orangtua atau keluarganya pernah terkena kanker, sebaiknya check up enam bulan sekali. Sedangkan orang yang tidak berpotensi kanker bisa check up setahun sekali.
Untuk mengantisipasi resiko kehilangan keuangan dan aset keluarga terhadap ancaman penyakit kritis sangatlah penting apabila memiliki asuransi penyakit kritis Allianz sejak dini,saat Anda masih muda,sehat dan masih produktif dan mampu membeli premi asuransi.
Sudah banyak contoh nyata kejadian yang menimpa keluarga,saudara,teman atau siapapun dia, termasuk selebritis yang terkena sakit kritis, akhirnya meninggal dunia ,harus kehilangan harta benda, tabungan dan aset nya ,kehilangan pekerjaan dan penghasilannya bahkan harus berhutang dan minta sumbangan untuk membayar biaya pengobatan penyakit kritisnya.
Jadi apa hal bisa kita lakukan sejak dini untuk meminimalisir resiko sakit kritis dan antisipasi nya jika memang harus mengalami sakit kritis ?
- Melakukan pola hidup sehat,jasmani maupun rohani
- Check up medis secara rutin
- Berobatlah segera ke dokter atau Rumah Sakit kalau sakit
- Miliki asuransi penyakit kritis Allianz untuk berjaga-jaga karena resiko hidup seperti terkena sakit kritis dan meninggal dunia adalah bagian dari perjalanan hidup kita sebagai seorang manusia. Kita tidak dapat melawan takdir namun kita dapat melakukan persiapan untuk kemungkinan yang terburuk apabila terjadi dalam hidup kita.
Untuk melindungi Anda dan keluarga terhadap resiko sakit kritis, Allianz memiliki sebuah produk asuransi penyakit kritis yang sangat bagus dan lengkap serta preminya juga sangat terjangkau, mulai dari Rp 500 ribu per bulan saja.