Ada 1 hal yang menarik tentang asuransi penyakit kritis. Tahukan ana kalau semua nasabah asuransi Allianz pasti mengambil manfaat sakit kritis dalam produk Tapro nya? Apa yang menjadi membuat asuransi penyakit kritis menjadi primadona dan banyak yang berminat untuk memiliki nya?
Tidak lain dan tidak bukan karena semakin banyak orang yang sadar betapa pentingnya asuransi sakit kritis ini. Bahkan dibanding asuransi lain sekalipun seperti asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis ini selalu menjadi prioritas utama.
Jadi jika saat ini, anda sudah memiliki beberapa polis asuransi dari berbagai perusahaan asuransi, coba cek sudah ada asuransi sakit kritis nya belum? Jika belum ada, inilah saatnya anda perlu melengkapi portfolio asuransi anda dengan asuransi penyakit kritis.
Tetapi membeli asuransi sakit kritis juga mesti jeli. Karena tidak semua asuransi penyakit kritis yang ada di pasaran saat ini memberikan manfaat yang berguna kepada para nasabah asuransi nya. Ada yang cuma pemanis saja dan pelengkap saja karena manfaat yang diberikan tidak maksimal.
Berbeda dengan asuransi penyakit kritis di Allianz dimana manfaat yang diberikan sangatlah besar (dari ratusan juta sampai milyaran rupiah, tergantung UP yang dipilih), dengan jangka waktu perlindungan yang paling lama (sampai dengan usia si tertanggung mencapai 100 tahun), dan jumlah kondisi sakit kritis yang banyak dan bisa diklaim sejak early stage (100 kondisi penyakit kritis).
Jadi jangan sampai pilih ya. Nama boleh sama, sebutan dan istilah boleh sama, tapi manfaat sakit kritis di Allianz bagaikan bumi dan langit dengan manfaat sakit kritis di asuransi lain.
Seringkali kita baru menyadari pentingnya perlindungan asuransi ketika sudah terkena penyakit kritis. Jika kondisi ini terjadi, apakah perusahaan asuransi masih bisa menerima pengajuan polis kita? Dengan kondisi tertentu dan bersyarat, perusahaan asuransi masih bisa menerima kondisi nasabah dengan penyakit kritis.
Tapi yang sering terjadi adalah orang baru menyadari pentingnya perlindungan asuransi ketika mereka sudah terkena penyakit kritis. Bila ini terjadi, pihak asuransi biasanya mengajukan dua pilihan:
– Pengecualian (Exception): Penyakit kritis yang telah diderita sebelum masuk asuransi, tidak akan ditanggung.
– Bersyarat (Sub Standard): Penyakit kritis yang telah diderita dapat ditanggung, namun dengan premi yang lebih tinggi.
Pihak asuransi akan menilai berdasarkan riwayat kesehatan kita serta hasil pemeriksaan kesehatan (medical check-up). Jadi harus jujur ya soal riwayat kesehatan, karena kalau hasilnya tidak cocok, klaim yang kelak kita ajukan berisiko ditolak.
Berikut ini adalah kesaksian dari Ibu Lenny, seorang pasien kanker payudara stadium 3C.
Ibu yang masih sangat muda belia, yang hidupnya sehat, tidak obesitas, malah bisa terkena penyakit kanker.
Ibu Lenny bercerita betapa kagetnya dan tidak percayanya dia ketika mendapat vonis sakit kanker. Untuk memastikan, dia pergi ke Penang dan ternyata positif kanker payudara stadium 3C.
Dokter mengatakan harus 21 kali pengobatan kemoterapi.
Hingga akhirnya mobil satu-satunya harus dia jual demi membayar pengobatan tersebut.
Dia bercerita bahwa sebelumnya temannya yang agen asuransi Allianz pernah mendatangi dia untuk menawarkan asuransi penyakit kritis, namun ditolaknya mentah-mentah, dengan berbagai alasan, karena limit yang dia miliki dari asuransi kesehatan kantornya sangat besar, dan bahkan suaminya bekerja di perusahaan asuransi juga mempunya perlindungan asuransi kesehatan besar untuk sekeluarga.
Namun ternyata pemikiran dia semua salah besar.
Semua sudah terlambat dan sakit kritis menggerus uang tabungannya. Dan temannya berkata, coba kalau kamu waktu itu ambil asuransi, pasti tidak perlu jual mobil.
Namun, begitulah manusia, tidak pernah merasa sakit kritis tidak akan pernah menimpa diri sendiri, jadi untuk apa lah asuransi sakit kritis, toh masih muda.
Sejak itu, Ibu Lenny memutuskan untuk menjadi agen asuransi, dengan misi agar jangan sampai orang lain terjadi seperti dia dahulu baru sadar pentingnya asuransi sakit kritis.
Dan kini dia sisa menjalani 2 kali kemoterapi lagi.
Bersyukur lewat kesaksian dan sharing Ibu Lenny kami semua kembali disadarkan bahwa sakit kritis itu sangat mahal dan bisa terjadi pada siapa saja kapan saja.
Tinggal bagaimana kita mengantisipasinya. Apakah asuransi kesehatan dan BPJS cukup? Tidak! Semua orang tetap perlu asuransi sakit kritis karena asuransi sakit kritis ini berbeda dengan asuransi kesehatan
Baca : Asuransi Sakit Kritis lebih Penting daripada Asuransi Kesehatan