Dari Perusahaan saya kerja sudah ada BPJS, untuk apa saya mengambil asuransi lagi? Terkadang saya pernah menerima pertanyaan seperti itu. Banyak orang yang menyangka bahwa asuransi adalah mengenai jaminan/proteksi berkenaan dengan perawatan di rumah sakit saja.
Dengan pemahaman seperti ini, setelah ada BPJS maka berarti tak perlu lagi daftar asuransi swasta. Pemahaman semacam ini jelas salah dan sekali lagi membuktikan bahwa masyarakat kita masih awam dengan asuransi. Jawaban ini bukan hanya tidak paham dengan asuransi, tapi juga tidak terlalu paham dengan BPJS.
Oleh sebab itu, melalui artikel ini saya mencoba untuk memperjelas apa sih sebenarnya asuransi itu sendiri. Berikut ini beberapa produk utama asuransi berikut manfaatnya:
Pertama, asuransi jiwa atau yang di allianz dikenal dengan sebutan TAPRO (Tabungan Proteksi). Produk ini menggabungkan antara proteksi/asuransi dan investasi. Karenanya, produk ini mempunyai manfaat ganda. Beberapa manfaat yang dapat diambil melalui produk ini adalah:
- Program penyiapan warisan atau pertanggungan jiwa seumur hidup. Artinya, dengan mengambil produk ini kita telah menyiapkan warisan dengan jumlah tertentu sesuai yang kita inginkan, kapan pun kita meninggal. Ini tak ada di BPJS, kan?
- Santunan rawat inap. Nah, untuk yang satu ini ada benarnya perkataan kawan saya. Setelah ada BPJS, rawat inap memang bisa ditanggung BPJS. Tapi sebenarnya juga tak selamanya demikian seperti yang telah saya uraikan di atas. Ada perbedaan antara program BPJS dan asuransi swasta. Untuk masalah ini,
- Santunan cacat total. Jadi kalau kita mengalami cacat total baik sakit maupun kecelakaan kita mendapatkan santunan (uang pertanggungan). Uang ini tentu dapat kita gunakan untuk buka usaha misalnya, atau bahkan cukup untuk menggantikan income kita sehari-hari pada saat kita cacat dan membuat kita tak bisa beraktifitas lagi. Ini juga tak ada di BPJS, kan?
- Santunan 100 jenis penyakit kritis. Meskipun sama-sama masalah sakit, ini berbeda dengan BPJS. Kalau di BPJS kita dapat pembiayaan (tentunya standar BPJS). Nah, kalau di asuransi swasta kita dapat uang tunai. Bedanya apa? Kan sama-sama untuk biaya sakit. Beda dong. Kalau kita dapatnya uang kan fleksibel mau kita gunakan untuk apa. Memangnya kalau keluarga kita sedang sakit yang dibutuhkan hanya biaya pengobatan? Biaya wira-wiri juga terkadang tak sedikit. Jadi lain ya, dengan BPJS.
- Nilai tunai investasi. Karena produk TAPRO menggabungkan dengan investasi, maka pada tahun tertentu kita mempunyai nilai tunai yang dapat dicairkan. Nilai tunai ini tentunya dapat kita gunakan untuk berbagai hal penting misalnya untuk DANA PENDIDIKAN atau untuk PROGRAM PENSIUN. Nah, ini juga sama sekali tak ada dalam BPJS, ya?
Kedua, asuransi kesehatan. Ini umumnya untuk rawat inap, bisa juga ditambah rawat jalan. Lho, bukannya di nomor 2 di atas sudah ada? Betul. Tapi ini modelnya berbeda. Kalau yang di atas itu sebagai tambahan atas asuransi jiwa.
Sedangkan di sini asuransi kesehatan murni. Asuransi ini irip dengan BPJS. Jadi kalau tidak klaim dalam masa kontrak uangnya hangus alias tak ada nilai tunai seperti produk TAPRO. Yang juga tidak ada nilai investasi.
Kontraknya biasanya tahunan. Nah, sama dengan penjelasan saya di nomor 2 di atas. Yang ini juga betul kalau mau diganti dengan BPJS saja seperti kata kawan saya. Tapi sekali lagi tidak sepenuhnya sama. Sekali lagi ada perbedaan antara asuransi swasta dengan BPJS.
Sebenarnya masih ada beberapa produk lain, tapi yang utama dan penting untuk saya jelaskan sehubungan dengan pemahaman kawan saya yang masih keliru itu adalah kedua produk ini terlebih dahulu saya kira sudah cukup. Demikian, mudah-mudahan bermanfaat.