Asuransi Penyakit Kritis Allianz merupakan asuransi penyakit kritis (critical illness insurance) terbaik di Indonesia. Selain kondisi penyakit kritis yang dicover sangat banyak dan lengkap, juga dapat memberikan perlindungan paling lama yaitu sampai usia tertanggung mencapai 100 tahun.
Hebatnya lagi, asuransi penyakit kritis Allianz dapat melindungi mulai dari tahap awal (early stage), berbeda dengan asuransi sakit kritis lainnya yang ada di pasaran, yang hanya dapat diklaim jika si peserta asuransi sudah terkena penyakit kritis tahap akhir (sudah parah banget).
Jadi jangan sampai salah pilih ya. Nama boleh sama (yaitu sama sama asuransi penyakit kritis) tetapi fitur dan manfaat bisa berbeda 180 derajat, bagai bumi dan langit. Oleh sebab itu sebagai calon peserta asuransi, Anda perlu jeli saat memilih. Jangan sampai salah pilih dan akhirnya penyesalan datang belakangan.
Ingat, membeli asuransi penyakit kritis itu berbeda dengan membeli barang di pasar. Membeli asuransi sakit kritis ini sifatnya long term (jangka panjang) dimana Anda berkewajiban untuk membayar premi setiap bulan dan suatu saat apabila Anda terdiagnosa dan divonis menderita penyakit kritis, barulah Anda akan merasakan betapa luar biasanya produk ini dalam membantu keuangan keluarga Anda.
Menurut World Health Organization (WHO), 35% kematian di Indonesia disebabkan oleh kardiovaskular dan 12% disebabkan oleh kanker dan sisanya oleh penyebab lain termasuk penyakit kritis lain selain yang telah disebutkan tadi dan kejadian tak terduga lain seperti kecelakaan dan meninggal alami karena usia sudah renta.
Tak hanya itu, biaya perawatan medis yang dikeluarkan untuk pengobatan penyakit kritis tersebut tergolong mahal yaitu mencapai ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Siapkah Anda dengan tanggungan biaya penyakit kritis yang sangat besar tersebut?
Dalam perawatan kardiovaskular, biaya operasi bypass jantung untuk saat ini mencapai Rp 150-300 juta. Sedangkan untuk pemasangan ring jantung biayanya mencapai Rp 100-150 juta. Selain kardiovaskular, kanker juga membutuhkan biaya yang cukup besar.
Biaya perawatan kanker berkisar dari Rp 100 juta setiap bulannya. Selain itu, untuk biaya cuci darah dapat mencapai Rp 70 juta hingga Rp 100 juta per tahun. Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk perawatan penyakit tersebut seharusnya menyadarkan masyarakat untuk segera memiliki perlindungan terhadap risiko terkena penyakit kritis yang mumpuni.
Asuransi penyakit kritis adalah asuransi yang memberikan perlindungan terhadap risiko penyakit kritis. Artinya, dengan memiliki asuransi penyakit kritis, Anda memindahkan risiko pengeluaran yang besar akibat pengobatan penyakit kritis dari diri sendiri ke perusahaan asuransi.
Sesuai dengan definisinya, asuransi penyakit kritis akan memberikan manfaat uang pertanggungan (UP) dalam jumlah besar (tergantung kesepakatan di awal saat membeli asuransi penyakit kritis) pada Anda jika Anda mengalami penyakit kritis. Biasanya jenis penyakit kritis yang terkait dengan asuransi ini adalah jantung, kanker, stroke, gagal ginjal dan masih banyak lagi.
Jika Anda tidak memiliki asuransi penyakit kritis, ada kemungkinan bila risiko itu terjadi, Anda akan menguras tabungan yang selama ini ditujukan untuk rencana keuangan lain. Akibatnya, Anda terancam tidak bisa mewujudkan rencana-rencana yang telah Anda susun.
Risiko lainnya yang Anda hadapi apabila Anda tidak memiliki asuransi penyakit kritis di kala penyakit kritis datang menyerang Anda ataupun salah satu anggota keluarga Anda adalah Anda kemungkinan akan berhutang dengan bunga yang sangat tinggi untuk menutup biaya pengobatan.
Atau risiko yang paling buruk lagi jika Anda tidak memiliki asuransi penyakit kritis ialah Anda kehilangan kesempatan mengobati atau menyelamatkan diri akibat keterbatasan biaya dan bahkan jatuh miskin alias bangkrut.
Jika saat ini Anda sedang mencari proteksi yang tepat maka salah satu yang bisa Anda pertimbangkan adalah asuransi penyakit kritis dari Allianz yang memungkinkan Anda untuk mengatur sendiri seberapa besar uang santunan perlindungan yang Anda butuhkan dan berapa besar premi yang Anda mampu untuk bayar setiap bulan nya. Karena Anda bisa mengatur sendiri besar premi dan manfaat sesuai dengan kebutuhan Anda, maka jumlah biaya yang Anda keluarkan setiap tahun pun akan lebih efisien.
Langkah berikutnya yang bisa Anda ambil untuk menghindari diri dari kebangkrutan akibat penyakit kritis adalah dengan mengoptimalkan manfaat penyakit kritis Allianz yang telah Anda miliki saat ini.
Seperti melakukan upgrade ke manfaat perlindungan uang santunan penyakit kritis yang lebih besar atau menambah produk asuransi penyakit kritis yang lebih baru dan yang lebih memberikan proteksi maksimal misalnya dari sisi jumlah kondisi penyakit kritis yang dicover lebih banyak (di Allianz mengcover 168 kondisi penyakit kritis), masa perlindungan yang lebih lama (di Allianz bisa sampai 100 tahun) dan perlindungan dari tahap awal (Di Allianz, mulai dari tahap awal/early stage sudah dicover).
Umumnya, asuransi penyakit kronis tersebut memberikan manfaat berupa uang santunan jika nasabah terdeteksi penyakit kritis.
Salah satu penyedia perlindungan dari risiko terkena sakit kritis yang terbaik dari yang terbaik di Indonesia saat ini adalah Asuransi Allianz. Tersedia pilihan produk asuransi penyakit kritis yang ada di Allianz saat ini yaitu :
- Flexi CI (Melindungi dari 168, 128 atau 88 kondisi penyakit kritis)
- CI 100 (Melindungi dari 100 kondisi penyakit kritis)
- CI Plus / CI + (Melindungi dari 49 kondisi penyakit kritis)
(Klik di jenis asuransi penyakit kritis Allianz masing masing di atas untuk mengetahui fiturnya lebih detail).
Jika Anda memilih asuransi penyakit kritis Flexi CI (Flexi Critical Illess) plan Platinum maka Anda akan terlindungi dari 168 kondisi penyakit kritis sebagai berikut :
Tahap awal (early stage), 60 kondisi penyakit kritis yang dicover yaitu :
1. Karsinoma in Situ pada Organ Tertentu
2. Kanker Prostat Tahap Awal
3. Kanker Tiroid Tahap Awal’
4. Kanker Kandung Kemih Tahap Awal
5. Leukimia Limfositik Kronis Tahap Awal
6. Melanoma Tahap Awal
7. Pemasangan Alat Pacu Jantung
8. Pericardectomy’
9. Transmyocardial Laser Therapy
10. Penyakit Arteri Koroner Ringan
11. Pembedahan Katup Jantung Percutaneous
12. Pembedahan Invasif minimum terhadap Pembuluh Darah Aorta
13. Aneurisma besar Aorta Asimtomatik
14. Cardiomyopathy Hypertrophic
15. Endokarditis Infektif Sedang
16. Pemasangan Cerebral Shunt
17. Kehilangan fungsi salah satu anggota gerak
18. Penyakit atau cedera pada saraf tulang belakang yang menyebabkan usus dan kandung kemih tidak berfungsi
19. Penyakit Alzheimer sedang atau Demensia
20. Koma selama 48 jam
21. Penyakit Parkinson Sedang
22. Meningitis Bakteri dengan Penyembuhan Total
23. Pembedahan untuk mengangkat Tumor Pituitari
24. Pembedahan Hematoma Subdural
25. Ensefalitis dengan penyembuhan total
26. Neuropati Periferal
27. Trauma Berat pada Kepala
28. Bulbar Palsy Progresif Ringan
29. Kehilangan kemampuan bicara karena penyakit Neurologis
30. Kerusakan Otak Sedang
31. Hipertensi Pulmonalis Tahap Awal
32. Asma Berat
33. Pemasangan filter Veno-cava
34.Pembedahan hati
35. Kehilangan sebagian fungsi pendengaran
36. Pembedahan pada Trombosis Sinus Kavernosus
37. Kehilangan kemampuan melihat pada Satu Mata
38. Virus Hepatitis dengan Pendarahan Varises Esofagus
39. Rheumatoid Arthritis ringan
40. Pengangkatan satu ginjal
41. Penyakit Ginjal Kronis
42. Transplantasi Usus Kecil
43. Transplantasi Kornea
44. Penyakit Crohn Kronis
45. Penyakit Kolitis Ulseratif Kronis
46. Glomerulonefritis Kronis
47. Hepatitis Autoimun Kronis tahap Awal
48. Sindrom Eisenmenger Ringan
49. Anemia Aplastik yang dapat dipulihkan
50. Luka Bakar Sedang
51. Skleroderma Progresif Tahap Awal
52. Hepatitis B atau C karena Pekerjaan
53. Myasthenia Gravis Ringan
54. Adrenalektomi untuk Adenoma Adrenal
55. Osteoporosis Berat dengan Keretakan
56. Tuberkulosis Mielitis
57. Muscular Dystrophy Sedang
58. Sistemik Lupus Eritematosus Ringan
59. Atrofi Otot Progresif Ringan
60. Supranuclear Palsy Progresif Tahap Awal
Tahap menengah (intermediate stage), 20 kondisi penyakit kritis yang dicover yaitu :
1. Karsinoma in Situ dan kanker Tahap Awal pada Organ Tertentu yang dilakukan Pembedahan Radikal
2. Pemasangan Defibrilator Jantung
3. Operasi Bypass Arteri Koroner Langsung Invasif Minimal atau Minimally Invasive Direct Coronary Artery Bypass Surgery (MIDCAB)
4. Penyakit Arteri Koroner Ringan (3 arteri koroner)
5. Perikarditis Konstriktif dengan Operasi
6. Kehilangan Fungsi dari satu anggota gerak dan kehilangan penglihatan dari satu mata
7. Epilepsi Berat
8. Koma selama 72 jam
9. Penyakit Parkinson Idiopatik
10. Poliomelitis Sedang
11. Pengangkatan satu Paru
12. Penyakit Sirosis Hati
13. Pembedahan untuk penanaman cochlear karena gangguan pendengaran
14. Retinitis Pigmentosa
15. Atrofi Saraf Mata
16. Schlerosing Cholangitis Primer Kronis
17. Rheumatoid Arthritis Sedang
18. Myelodysplatic Syndrome atau Myelofibrosis
19. Luka Bakar Berat
20. Skleroderma Progresif dengan sindroma CREST
Tahap lanjut (advanced stage), 77 kondisi penyakit kritis yang dicover yaitu :
1. Kanker
2. Metastasis Otak
3. Serangan Jantung Pertama
4. Operasi Pembuluh Aorta
5. Penyakit Jantung Koroner Lain yang Serius
6. Operasi Katup Jantung
7. Operasi Jantung Koroner
8. Cardiomyopathy
9. Endokarditis Infektif
10. Penyakit Kawasaki yang Mengakibatkan Komplikasi pada Jantung
11. Stroke
12. kelumpuhan
13. Multiple Sclerosis
14. Penyakit Alzheimer/Gangguan Otak Organik Degeneratif yang tidak dapat pulih kembali
15. Koma
16. Penyakit Parkinson
17. meningitis Bakteri
18. Tumor Jinak Otak
19. Ensefalitis (Radang Otak)
20. Poliomyelitis
21. Trauma Kepala Serius
22. Bulbar Palsy Progresif
23. Bisu (kehilangan kemampuan bicara)
24. Keretakan kecelakaan pada kolom Tulang Belakang
25. Apallic Syndrome
26. Aneurisma pembuluh darah otak yang mensyaratkan pembedahan
27. Terputusnya akar akar saraf Plexus brachialis
28. Stroke yang memerlukan operasi arteri carotid
29. Operasi otak
30. Hidrosefalus (kepala air)
31. Pulmonary Arterial Hypertension Primer
32. Penyakit paru paru Kronis/Tahap Akhir
33. Penyakit Hati Kronis
34. Tuli (Hilangnya fungsi indra pendengaran)
35. Kebutaan
36. Hepatitis Fulminan
37. Rheumatoid Arthritis Berat
38. Gagal ginjal
39. Transplantasi Organ Vital Tubuh
40. Penyakit Kolitis Ulseratif Berat (Cronhs disease)
41. Penyakit Kista Medullary
42. Necrohemorrhagic Pankreatitis Akut
43. Pankreatitis menahun yang berulang
44. Sindrom Nefrotik Parah yang Terus Kambuh
45. Hepatitis Autoimun Kronis
46. Penyakit Wilson
47. Sindrome Eisenmenger Berat
48. Anemia Aplastik
49. Luka Bakar
50. Skleroderma Progresif
51. HIV yang didapatkan melalui Transfusi Darah dan Pekerjaan
52. Myasthenia Gravis
53. Insufisiensi Adrenal Kronis
54. Osteogenesis Imperfecta
55. Tuberkulosis Meningitis
56. Operasi Scoliosis Idiopatik
57. Penyakit Kaki Gajah Kronis
58. Penyakit Creutzfeldt Jakob (Penyakit Sapi Gila)
59. Full Blown AIDS
60. Demam Pendarahan Ebola
61. Pheochromocytoma
62. Muscular Dystrophy
63. Sistemik Lupus Eritematosus
64. Atrofi Otot Progresif
65. Supranuclear Palsy Progresif
66. Terminal Illness
67. Penyakit Motor Neuron
68. Hilangnya Kemandirian Hidup
69. Sklerosis Lateral Amiotrofik
70. Atrofi pada Otot Tulang Belakang
71. Demam Rematik dengan Kerusakan Katup Jantung
72. Amiotrofi Tulang Belakang pada Anak – Anak dengan Tipe 1
73. Hemofilia Parah
74. Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut dengan komplikasi parah (mengancam hidup)
75. Artritis Sistemik Kronis pada Anak (Penyakit Still)
76. Diabetes Melitus yang bergantung pada Insulin
77. Demam Dengue Berdarah Parah
Tahap katastropik (catasthropic), 6 kondisi penyakit kritis yang dicover yaitu :
1. Kanker dengan Metastasis
2. Serangan Jantung yang Ekstensif
3. Stroke Berat
4. Kehilangan Fungsi Anggota Gerak
5. Total Quadriplegia akibat Spinal Cord Injury
6. Transplantasi Jantung dan Paru paru
Manfaat tambahan: Komplikasi Diabetes/Kencing Manis, 4 kondisi penyakit kritis yang dicover yaitu :
1. Retinopati Diabetika
2. Nefropati Diabetika
3. Amputasi pada tungkai atau kaki atau lengan atau tangan
4. Koma Diabetik
Manfaat tambahan: Angioplasti dan Tindakan Invasif lainnya untuk penyakit Arteri Koroner. Hanya 1 kondisi penyakit kritis yang dicover di sini.
Uang santunan dari asuransi penyakit kritis (critical illness) Allianz dapat dimanfaatkan untuk :
- Membiayai pengobatan/perawatan penyakit kritis, baik di dalam maupun di luar rumah sakit
- Mengganti biaya pengobatan/perawatan penyakit kritis
- Mengganti biaya lain di luar pengobatan/perawatan
- Mengganti penghasilan yang hilang karena tidak bisa bekerja, yang dijadikan sebagai dana pengganti penghasilan
- Melindungi dan mencegah kehilangan aset dan jeratan utang
- Membiayai cicilan utang yang masih ada atau masih belum terlunaskan
- Mengurangi beban biaya kehidupan sehari-hari keluarga
- Menambah dana aset keluarga untuk kebutuhan sehari-hari demi masa depan yang lebih jelas
- Mengganti sebagai dana pendidikan anak ke depan, dikarenakan putusnya dana pendidikan yang sedang disiapkan akibat orang tua yang mengalami penyakit kritis
Mengidap penyakit kritis kerap menjadi faktor risiko terjadinya kebangkrutan khususnya dalam keuangan akibat biaya berobat yang mahal. Nah dari sisi pembiayaan, kebangkrutan akibat mengidap penyakit kritis bisa dicegah dengan mendaftarkan diri menjadi peserta asuransi penyakit kritis.
Kanker adalah penyakit kritis yang tidak menular yang jumlah pengidapnya semakin meningkat tiap tahun. Bila tak ada upaya pencegahan, maka beban sosial ekonomi akan semakin menumpuk juga. Pengobatakan berbagai kanker dengan kemoterapi, radioterapi, dan operasi memakan biaya yang tak sedikit.
Penelitian ASEAN Cost in Oncology (ACTION) mencoba melihat lebih dalam jumlah biaya yang dikeluarkan oleh sekitar 9.513 orang penderita kanker di delapan negara di Asia Tenggara. Yakni, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Dari penelitian ditemukan hampir 50 persen pengidap kanker mengalami kebangkrutan, dan 29 persen meninggal dunia. Kemudian, 44 persen pasien yang sembuh kemudian mengalami kesulitan ekonomi sehingga harus mengambil tabungan masa depan mereka demi memenuhi kebutuhan hidup.
Data tersebut cukup tinggi karena beberapa faktor seperti usia, pendapatan, pendidikan, dan asuransi kesehatan . Pasien yang lebih tua (di atas usia 65 tahun) akan lebih rentan terkena dampak ekonomi serta kematian dibandingkan pasien di bawah usia 45 tahun.
Salah seorang peneliti yang terlibat dalam studi, Mark Woodward dari George Institute of Global Health juga mengatakan parahnya lagi jika pengidap kanker sering kali adalah pencari nafkah dalam keluarga. Alhasil seluruh kesejahteraan keluarga juga akan terpengaruh karena pengidap kanker sangat bergantung pada bantuan. Mereka tak punya kemampuan untuk membayar utang atau dokter. Ada bencana finansial karena rata-rata pengeluaran untuk kesehatan bisa melebihi 30 persen dari pemasukkan.
Dia juga menjelaskan dari pasien sebagian besar datang dan menjalani pengobatan medis pada stadium empat, tingkatan terakhir contoh penyakit kanker. Akibatnya dalam waktu pengobatan setahun, 30 persen responden meninggal. Hanya sedikit yang bisa selamat lebih dari setahun tanpa disertai dengan kesulitan finansial.
Deteksi dini berkualitas juga merupakan salah satu solusi yang diajukan studi untuk pemerintah negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Penyebab beratnya beban sosial ekonomi dari kanker ini adalah karena kerap penyakit baru ditemukan pada stadium lanjut sehingga kemungkinan selamatnya juga lebih kecil.
Penyakit kritis dengan biaya pengobatan termahal
Penyakit Jantung (kardiovaskular)
Penyakit ini disebabkan tersumbatnya aliran darah ke jantung. Berdasarkan data WHO, sebanyak 50% penderita serangan jantung meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. Ada dua alternatif pengobatan penyakit jantung. Pertama yaitu pemasangan cincin jantung. Kedua adalah operasi bypass yang membuat saluran baru pada pembuluh darah arteri yang tersumbat. Pasien penderita penyakit jantung harus menyiapkan dana ratusan juta rupiah untuk melakukan berbagai pengobatan termasuk operasi.
Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit paling mematikan di Dunia termasuk Indonesia. Bahkan jumlah pasien yang meninggal karena kanker pun sangat besar, salah satu contohnya adalah kanker paru. Pasien yang menderita penyakit kanker sebesar 13,6 persen dari jumlah penduduk dan yang meninggal sebesar 11,1 persen.
Artis cantik Julia Perez menjadi salah satu contoh bagaimana ganasnya penyakit kanker hingga merenggut nyawanya. Karena itu, biaya pengobatan untuk menyembuhkan penyakit ini pun terbilang sangat mahal. Pasalnya, kamu harus mengikuti sederet proses pengobatan seperti terapi, kemoterapi, obat-obatan dan lainnya.
Stroke
Sama dengan penyakit jantung, stroke disebabkan oleh penyumbatan aliran darah. Bedanya hal ini terjadi di otak manusia. Sehingga pasien bisa mengalami cacat seumur hidup. Penyakit stroke disebabkan oleh penyumbatan aliran darah yang terjadi di otak. Kondisi tersebut dapat berisiko pasien mengalami cacat seumur hidup.
Biaya pengobatan untuk penyakit ini juga sangat menguras tabungan. Misalnya untuk CT atau MRI scan, berbagai tes lainnya, terapi, dan obat-obatan yang harganya lumayan fantastis. Penderita penyakit stroke juga setidaknya harus menyiapkan uang ratusan juta rupiah untuk melakukan sederet pengobatan di Rumah Sakit maupun di rumah. Biaya yang harus dikeluarkan memang tidaklah murah karena penyakit stroke berisiko membuat pasien mengalami cacat seumur hidup.
Gagal Ginjal
Gagal ginjal juga termasuk penyakit dengan biaya pengobatan termahal. Bahkan kita tentu sering melihat kasus di mana banyak para penderita gagal ginjal yang menjual aset miliknya untuk biaya pengobatan. Pasalnya kamu harus mengeluarkan biaya untuk hemodialisis (cuci darah). Harganya tentu tidak murah.
Nah, itu adalah sebagian kecil dari penyakit kritis dengan biaya pengobatan termahal di Indonesia.
Data menunjukkan bahwa 85 persen penderita penyakit kritis seperti kanker juga mengalami kebangkrutan dalam jangka waktu satu tahun setelah diagnosis kanker. Kenyataannya, tak ada manusia di mana pun yang senang saat didiagnosis penyakit kanker. Itu ibarat sebuah vonis kematian. Lebih dari itu, banyak dari mereka yang seakan hanya tinggal menanti kebangkrutan.
Masalah uang seringkali tak terpikirkan sejak awal ketika mendapat vonis kanker. Namun, ketika kamu bisa berjuang mengaturnya sejak awal perjuangan melawan kanker, kamu pasti bisa lebih yakin untuk keluar dari ancaman kematian itu.
Selain itu, yang sangat rentan mengalami kebangkrutan adalah mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah serta tingkat pendidikan yang lebih rendah. Yang terakhir, asuransi penyakit kritis akan memberikan perbedaan besar. Pasien kanker tanpa asuransi penyakit kritis lebih mungkin mengalami bencana keuangan dibandingkan mereka yang memiliki asuransi.
Pengobatan penyakit kritis seperti kanker tidaklah murah. Beberapa kebutuhan biaya yang harus dipenuhi seseorang yang menderita penyakit kritis adalah sebagai berikut.
- Kebutuhan pengobatan medis seperti biaya kontrol ke dokter dan pengobatannya. Asuransi penyakit kritis bisa menanggung sebagian besar biaya tersebut, hal ini sangat bergantung pada plafon yang ditetapkan asuransi tersebut. Mereka yang tidak memiliki asuransi akan menanggung beban biaya tersebut dari sumber lain.
- Kebutuhan di luar medis seperti transportasi, perawatan rumah, perawatan anak-anak di rumah, serta peralatan medis penunjang perawatan kanker. Jenis biaya ini umumnya tidak masuk dalam asuransi kesehatan sehingga harus dibayar langsung dari tabungan. Namun jika Anda memiliki asuransi penyakit kritis, maka Anda tidak perlu kuatir karena dengan uang santunan penyakit kritis tersebut, Anda dapat memanfaatkannya untuk membayar biaya di luar medis tersebut.
- Kebutuhan sehari-hari seperti makanan, kebutuhan rumah, serta kebutuhan pokok lainnya. Ini merupakan kebutuhan rutin, namun di saat harus dipenuhi oleh penderita kanker, dia akan terbebani. Jika memiliki asuransi penyakit kritis juga, Anda tidak perlu pusing memikirkan biaya ini karena dengan uang santunan penyakit kritis yang di klaim bisa dimanfaatkan untuk membiayai kebutuhan sehari hari tersebut.
Nah sekarang coba jelaskan, mengapa masih tidak mau membeli asuransi penyakit kritis dan masih menolak setiap kali ditawari asuransi penyakit kritis Allianz? Padahal manfaat nya sangat banyak karena bisa membantu meringankan semua biaya biaya yang telah disebutkan di atas. Bahkan premi bulanan nya juga bisa diatur sesuai kemampuan.
Keluarga, kerabat, saudara, sahabat, teman, tetangga juga pastinya tidak bisa Anda andalkan ketika Anda dalam keadaan susah seperti membutuhkan biaya besar untuk mengobat penyakit kritis karena mereka masing masing juga memiliki keluarga yang perlu mereka nafkahi dan hidupi. Jangan sampai masalah Anda turut membebani mereka dan membuat mereka jadi susah.
Selagi ada kesempatan, persiapkan diri Anda untuk kemungkinan yang terburuk dengan membeli asuransi penyakit kritis Allianz untuk diri Anda dan setiap anggota keluarga Anda. Sudah saatnya Anda belajar bertanggung jawab terhadap diri Anda sendiri dan keluarga Anda sendiri dengan tidak menyusahkan orang lain dikala Anda mengalami bencana.
Banyak orang berpikir setelah mereka terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan atau asuransi kesehatan swasta lainnya, maka ia tidak perlu lagi memiliki asuransi penyakit kritis. Sebenarnya, ini merupakan anggapan yang keliru. Sebab keduanya memiliki fungsi dan manfaat yang berbeda serta saling melengkapi satu sama lain.
Kehadiran asuransi kesehatan tentu sangat membantu masyarakat. Tetapi, ada dampak dari penyakit kritis yang tidak ditanggung oleh asuransi kesehatan. Sementara, akibat dan dampak yang ditimbulkan oleh penyakit kritis bisa sangat serius baik secara kesehatan maupun keuangan.
Contohnya karena dalam keadaan sakit kritis, Anda hampir dipastikan tidak bisa bekerja atau usaha. Kalaupun bisa, tentunya dengan kondisi yang sangat terbatas. Kenyataan pahit yang lain adalah kemungkinan tempat bekerja akan memberhentikan karyawan yang sudah lama tidak masuk kerja akibat terkena penyakit kritis.
Lalu siapa yang akan menanggung biaya hidup keluarga Anda jika Anda tidak dapat bekerja untuk mencari nafkah? Apakah asuransi kesehatan Anda akan menanggung biaya sehari hari Anda dan keluarga yang butuh makan? Tidak kan.
Namun asuransi penyakit kritis bisa menanggung itu semua karena klaim asuransi penyakit kritis itu berupa uang tunai/cash. Jadi dengan memperoleh uang santunan dalam jumlah besar dari klaim asuransi sakit kritis itu, Anda dapat leluasa untuk memanfaatkan nya termasuk untuk membiayai kebutuhan sehari hari Anda.
Jangan sampai Anda bangkrut dan hidup menderita karenanya. Memang benar Anda akan mendapatkan pesangon jika diberhentikan dari tempat bekerja, tetapi jumlahnya pasti terbatas. Dalam kondisi inilah Anda perlu asuransi penyakit kritis.
Pentingnya asuransi penyakit kritis juga disebabkan oleh meningkatnya biaya kesehatan dari tahun ke tahun. Kenaikan biaya kesehatan bahkan melebihi tingkat inflasi. Sedangkan untuk pendapatan hanya naik sedikit saja. Jadi dapat disimpulkan jika biaya kesehatan tidak sebanding dengan kenaikan pendapatan masyarakat.
Amit amit jika sampai terkena penyakit kritis. Tapi kalaupun iya, sebaiknya Anda siap. Untuk itu asuransi atau jaminan kesehatan sangat diperlukan. Terlebih lagi untuk beberapa kasus penyakit kritis biaya yang besar sering kali membebani keluarga. Bila si pencari nafkah dalam keluarga meninggal, otomatis akan berpengaruh pada pendapatan keluarga.
Mari kenali kebutuhan Anda dan dapatkan masa depan yang lebih nyaman serta sejahtera tapi harus khawatir risiko penyakit kritis. Risiko penyakit kritis dapat menghinggapi siapa saja, termasuk Anda. Namun dengan memiliki perencanaan keuangan yang matang, Anda bisa meminimalisir atau menghindari risiko penyakit kritis yang sangat besar.
Saatnya melindungi diri Anda dan keluarga tercinta dengan asuransi penyakit kritis Allianz. Sehat itu mahal dan sakit itu jauh lebih mahal lagi. Karena itu ayo beli asuransi penyakit kritis Allianz mulai dari sekarang.