Laki laki paling sering mengatakan cinta kepada pasangannya tetapi jika anda wanita yang pintar, anda mesti bisa membedakan mana kata kata cinta yang tulus dari hati dan mana kata kata manis tentang cinta yang hanya merupakan rayuan gombal. Bagi anda para istri istri yang telah bersuami, coba tanyakan ke suami anda sekarang, apakah mereka sudah memiliki asuransi jiwa belum?
Asuransi jiwa yang berfungsi untuk memberikan proteksi finansial apabila suatu saat terjadi apa apa terhadap si suami misalnya tiba tiba meninggal dunia, padahal anak anak nya masih kecil dan istri nya tidak bekerja. 100% semua pengeluaran keluarga ditanggung oleh suami sebagai kepala keluarga. Jika demikian bisa terjadi bencana.
Bagaimana nasib para istri ini ke depan jika tiba tiba di tinggal oleh suami secara mendadak seperti ini? Apakah secara mental istri sudah siap? Kelihatannya tidak ada satu orang istri pun yang akan siap apabila terjadi musibah dan malapetaka seperti ini di keluarga mereka. Siap tidak siap, secara mental mereka harus menerima. Masalah nya secara finansial apakah mereka sanggup menanggung nya?
Karena bagaimana pun sekarang status si istri menjadi single parent/ orang tua tunggal yang harus membesarkan anak anak nya seorang diri. Ditambah lagi, sudah hilang tulang punggung keluarga yang selama ini menopang kebutuhan keluarga. Berarti sekarang si istri harus berperan ganda. Selain mengurus rumah tangga dan membesarkan anak anak nya, dia juga harus membanting tulang untuk bekerja untuk menghidupi diri nya sendiri beserta anak anak.
Jika istri memiliki pendidikan yang tinggi dan pernah mengecap bangku kuliah serta memiliki pengalaman bekerja sebelumnya, mungkin tidak sulit untuk memperoleh pekerjaan yang layak dengan penghasilan yang memadai. Cuma sekarang tinggal memikirkan siapa yang akan menjaga anak anak nya selama dia bekerja. Mungkin anak anak bisa dititipkan ke rumah orang tua nya dahulu atau ke rumah mertuanya.
Jika istri mau bekerja sambil menjaga anak anaknya, mungkin bisa juga menempuh menjalankan usaha/bisnis. Namun di sini dibutuhkan keahlian dan juga modal. Apabila sepeninggal suami, memiliki harta yang diwariskan, tentu harta tersebut bisa dijadikan modal usaha. Atau si suami jika memiliki asuransi jiwa sebelumnya, maka Uang Pertanggungan yang diperoleh istri sebagai ahli waris tentu dapat digunakan untuk modal untuk membuka usaha.
Tentunya untuk memulai suatu bisnis bukan merupakan pekerjaan yang mudah juga karena dibutuhkan keahlian dan juga pengalaman dari istri. Di tambah lagi, untuk menjadi pengusaha, dibutuhkan sifat seorang pedagang yang lazim disebut ada jiwa bisnis. Jika bisnisnya seperti buka warung di rumah, tentunya si istri dapat bekerja sambil menjaga anak anak nya.
Namun bagaimana jika skenario yang terjadi adalah si istri tidak ada pengalaman bekerja sama sekali dan tidak ada keahlian bekerja sama sekali. Bagaimana caranya menghidupi dirinya dengan anak anak nya setelah suami nya tiada? Nah ini yang celaka, apalagi jika suaminya egois, alias semasa hidupnya tidak memikirkan nasib istri dan anak anak nya kelak setelah dia tiada.
Saya sering menemukan tipe suami seperti ini. Jujur saja, saat ditawarkan asuransi jiwa, tahu gak jawabnya apa. Dia bilang untuk apa saya beli asuransi jiwa. Saya meninggal baru uangnya cair, jadi saya tidak bisa menikmati uangnya. Jika anda memiliki suami seperti ini, maka yang perlu anda lakukan sebagai istri adalah paksa suami anda untuk membeli asuransi jiwa. Jika suami pendapatannya pas pas an, tidak ada salahnya anda mengorbankan sedikit uang belanja anda dari suami untuk dibelikan polis asuransi jiwa Allianz. Toh, manfaat nya ujung ujungnya kan anda juga yang menikmati nantinya.
Ini tidak lain tidak bukan adalah demi kebaikan anda sebagai istri juga. Anda harus menjadi istri yang bijaksana dan tahu bagaimana merancang masa depan anda kelak. Dengan memaksa suami membeli asuransi jiwa, bukan berarti anda mendoakan si suami agar cepat meninggal, bukan seperti itu. Tapi anda berjaga jaga, apabila terjadi apa apa dengan suami, nasib anda dan anak anak anda tidak terlantar.
Jika anda ketemu dengan calon suami yang tidak rela membeli asuransi jiwa bagi dirinya sendiri, berhati hati sajalah. Saran saya, mungkin anda mesti mempertimbangkan apakah mau melanjutkan hubungan anda ke pelaminan atau tidak. Selama belum resmi menikah, anda masih bebas memilih bukan?
Anda sebagai calon istri berhak kok menanyakan ke calon suami anda apakah dia telah memiliki asuransi jiwa dan apakah dia mau membeli asuransi jiwa sebelum anda berdua melangsungkan pernikahan. Dari jawaban calon suami, anda bisa menilai apakah dia benar benar cinta, sayang dan peduli kepada anda atau dia hanya ngomong cinta sebatas hanya di mulut saja.
Premi asuransi jiwa tidak mahal loh. Anda jangan mengira premi itu sampai jutaan rupiah per bulan. Di Allianz, premi asuransi jiwa mulai dari Rp. 300.000 per bulan juga ada. Jadi sama sekali tidak ada alasan bagi suami atau calon suami untuk tidak membeli asuransi jiwa untuk dirinya sendiri.
Untuk apa anda memilih calon suami yang egois, yang hanya pintar mengubar rayuan cinta gombal, tetapi tidak kelihatan aksi nyatanya kalau dia benar benar peduli dan mau merawat keluarganya kelak.
Merawat dalam arti saat dia masih hidup maupun saat dia sudah meninggal kelak. Asuransi Jiwa itu ibarat menitipkan keluarga yang dititipkan untuk dirawat oleh perusahaan Asuransi. Karena Perusahaan Asuransi menjalankan amanat dari tertanggung yang telah meninggal untuk memberikan santunan kepada anggota keluarga yang ditinggalkan.
Jadi bagi suami, Jangan Mengaku Sayang Keluarga Jika Belum Memiliki Asuransi Jiwa Allianz
