Meskipun anda menyadari bahwa asuransi itu baik, tapi tidak setiap risiko perlu diasuransikan. Artikel ini berisi rangkuman pendapat saya mengenai jenis-jenis asuransi yang sering ditanyakan orang kepada saya, yaitu asuransi yang menanggung rawat jalan, rawat gigi, persalinan, pendidikan, dan pensiun. Semua hal itu baik dipersiapkan, tapi tidak perlu melalui asuransi.
Mengapa?
Alasannya dapat disimpulkan dalam empat kalimat:
- Untuk hal-hal yang dampak keuangannya MASIH SANGGUP KITA TANGGUNG, kita tidak memerlukan asuransi.
- Untuk hal-hal yang BUKAN MUSIBAH, jelas bukan ranahnya asuransi.
- Untuk hal-hal yang WAKTUNYA DAPAT DIKETAHUI, solusinya bukan asuransi.
- Untuk asuransi yang PREMINYA SANGAT MAHAL, mendingan tidak usah kita beli.
Rawat Jalan dan Rawat Gigi
Kenapa rawat jalan dan rawat gigi sebaiknya tidak dipersiapkan lewat asuransi?
- Biaya berobat jalan dan gigi tidaklah besar, mulai puluhan sampai ratusan ribu saja. Bahkan beberapa penyakit ringan tidak diobati pun sembuh sendiri. Secara umum, dampak keuangan dari rawat jalan dan gigi masih sanggup ditanggung sendiri.
- Preminya mahal sekali, sementara manfaatnya sangat kecil (untuk maksimum manfaat sebesar 10 juta, preminya sekitar 5 juta setahun). Bisa-bisa preminya lebih mahal daripada pemakaian rawat jalan dan gigi dalam setahun.
- Sistem klaimnya biasanya reimburse (bayar dulu, baru ajukan klaim).
- Pihak asuransi tidak menanggung seluruh biaya (berlaku co-share, misalnya 20% ditanggung nasabah, 80% oleh asuransi).
- Asuransi rawat jalan tidak ada yang berdiri sendiri, selalu merupakan rider (tambahan) pada asuransi kesehatan rawat inap. Jadi jika niatnya hanya untuk menanggung biaya rawat jalan, anda harus mengeluarkan uang lebih untuk bayar premi rawat inapnya.
Saran:
- Siapkan dana darurat secukupnya. Dana ini bisa dipakai sewaktu-waktu jika pergi ke dokter. Jika tidak dipakai, uang anda utuh.
- Bisa pakai BPJS Kesehatan. Premi sangat murah. 25 ribu sd 59,5 ribu per bulan.
Persalinan/Melahirkan
Biaya persalinan atau melahirkan perlu dipersiapkan, tapi sebaiknya bukan lewat asuransi. Kenapa?
- Melahirkan anak bukan musibah, melainkan anugerah.
- Melahirkan anak tidak terjadi secara tiba-tiba. Waktunya dapat diketahui dan diperkirakan, jadi siapa pun mestinya bisa mengumpulkan uang sejak awal kehamilan.
- Kalau melahirkan di bidan, biayanya tidak besar. Melahirkan di rumah sakit pun tidak terlalu mahal. Kalaupun harus operasi cesar biayanya masih dapat diukur.
- Preminya mahal sekali, sementara manfaatnya kecil (untuk maksimum manfaat sebesar 10 juta, preminya sekitar 5 juta setahun). Kalau ada yang protes: kok preminya mahal? Saya tanya balik: yang mau hamil siapa? Hehe…
- Asuransi untuk persalinan hanya bisa diambil di saat belum hamil. Kalau sudah hamil, tidak bisa ambil. Jadi besar kemungkinan premi yang mahal itu hangus (50:50).
- Biaya melahirkan anak bukan hanya di proses persalinan, tapi biaya-biaya di luar itu seringkali lebih besar, seperti suplemen kesehatan ibu, pakaian anak, tasyakuran dan akikahan, dan lain-lain yang tentu saja tidak ditanggung asuransi.
- Seperti halnya asuransi rawat jalan, asuransi melahirkan pun tidak ada yang berdiri sendiri, selalu merupakan rider (tambahan) pada asuransi kesehatan rawat inap. Jadi jika niatnya hanya untuk menanggung biaya melahirkan, anda harus mengeluarkan uang lebih untuk bayar premi rawat inapnya.
- Sedikit banyak, menurut saya asuransi melahirkan itu mirip dengan JUDI. Jika hamil, nasabah untung dobel: mendapat anak + bantuan untuk biaya persalinan. Jika tidak hamil, nasabah rugi dobel: tidak mendapat anak + premi hangus. (Bedakan misalnya dengan asuransi kesehatan rawat inap: Jika rawat inap, nasabah mendapat bantuan biaya rawat inap. Jika tidak rawat inap, nasabah mendapatkan kesehatan).
Saran:
- Menabunglah sejak awal kehamilan atau lebih awal lagi. Anda tahu berapa yang harus ditabung, dengan menghitung kebutuhannya dan waktu yang dimiliki.
- Untuk proses persalinan bisa dibantu dengan JKN dari BPJS Kesehatan.
Pendidikan Anak
Dana pendidikan harus dipersiapkan, tapi sebaiknya bukan lewat asuransi. Kenapa?
- Bersekolah bukan musibah.
- Waktunya dapat diperkirakan dan direncanakan, tidak terjadi secara tiba-tiba, jadi setiap orangtua akan memiliki waktu untuk mempersiapkannya.
- Dana pendidikan bisa sangat besar. Tak ada asuransi yang sanggup menanggung semuanya, kecuali preminya juga besar sekali.
- Persiapan biaya pendidikan bukan ranah asuransi, tapi investasi.
Saran:
- Berinvestasilah sedini mungkin. Menabung saja tidak akan cukup karena ada faktor inflasi.
- Jika sejumlah dana telah terkumpul, alihkan pada aset-aset yang nilainya tidak tergerus oleh inflasi. Contoh: emas, perak, tanah, rumah, ruko.
- Pada saat yang sama, orangtua harus memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang cukup seandainya terjadi risiko yang tidak diinginkan di tengah perjalanan, terutama meninggal dunia, cacat tetap, dan penyakit kritis. Tiga risiko ini dapat menggagalkan pendidikan anak anda.
Pensiun
Seperti halnya dana pendidikan, dana pensiun pun harus dipersiapkan, tapi sebaiknya bukan lewat asuransi. Kenapa?
- Pensiun bukan musibah.
- Waktunya dapat diperkirakan dan direncanakan, tidak terjadi secara tiba-tiba, jadi setiap orang mestinya punya cukup waktu untuk mempersiapkannya.
- Dana yang dibutuhkan untuk bisa pensiun akan sangat besar. Tak ada asuransi yang sanggup menanggung semuanya, kecuali preminya juga besar sekali.
- Persiapan dana pensiun bukan ranah asuransi, tapi investasi.
Saran:
- Berinvestasilah sedini mungkin. Menabung saja tidak akan cukup karena ada faktor inflasi.
- Jika sejumlah dana telah terkumpul, alihkan pada aset-aset yang nilainya tidak tergerus oleh inflasi. Contoh: Emas, perak, tanah, rumah, ruko.
- Pada saat yang sama, kita harus memiliki asuransi jiwa dengan uang pertanggungan yang cukup seandainya terjadi risiko yang tidak diinginkan di tengah perjalanan, terutama proteksi cacat tetap dan penyakit kritis. Dua risiko ini dapat membatalkan rencana pensiun anda.
- Saran lain: Bergabunglah dengan bisnis yang dapat memberikan anda penghasilan pasif untuk jangka panjang.
Jadi, Hal-hal Apa Saja Yang Sebaiknya Dipersiapkan Melalui Asuransi?
Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang memerlukan asuransi, caranya tinggal membalik saja empat prinsip di atas, yaitu:
- Untuk hal-hal yang dampak keuangannya TIDAK SANGGUP KITA TANGGUNG, kita memerlukan asuransi.
- Untuk hal-hal yang MERUPAKAN MUSIBAH, kita memerlukan asuransi.
- Untuk hal-hal yang WAKTUNYA TIDAK DAPAT DIKETAHUI, solusinya adalah asuransi.
- Untuk asuransi yang PREMINYA MASUK AKAL (WORTH IT), itulah yang kita beli.
Apa sajakah itu?
Berkaitan dengan risiko fisik (jiwa dan kesehatan), ada empat hal yang memerlukan asuransi:
1. Rawat inap dan pembedahan (hospital and surgical, atau asuransi kesehatan). Biaya mulai jutaan sd puluhan juta rupiah. Asuransi kesehatan wajib untuk setiap orang dalam keluarga. Minimal JKN-BPJS harus punya.
2. Penyakit kritis. Biaya mulai ratusan juta sd miliaran rupiah, untuk perawatan di rumah sakit dan juga pemulihan fisik. Jika tidak pulih, bisa berakibat tidak bisa bekerja sehingga tidak punya penghasilan. Asuransi ini perlu dimiliki oleh setiap orang dalam keluarga, dan wajib bagi pencari nafkah.
3. Cacat tetap, baik sebagian maupun total, karena sakit ataupun kecelakaan. Akibatnya tidak bisa bekerja sehingga penghasilan hilang atau berkurang signifikan. Asuransi ini wajib untuk pencari nafkah dalam keluarga.
4. Meninggal dunia. Akibatnya tidak bisa bekerja sehingga penghasilan pun terputus. Asuransi ini wajib untuk pencari nafkah dalam keluarga.
Bukan kebetulan bahwa premi untuk empat risiko di atas tergolong jauh lebih murah dibandingkan premi untuk asuransi yang menanggung rawat jalan, persalinan, pendidikan, dan pensiun. Oleh karena itu konsentrasikan dan prioritaskan kebutuhan asuransi anda hanya kepada empat jenis asuransi ini saja yaitu asuransi jiwa, asuransi cacat tetap total, asuransi sakit kritis dan asuransi kesehatan rawat inap rumah sakit.