Sampai dengan saat ini, masih banyak orang yang masih belum memahami apa sebenarnya fungsi dari asuransi, terutama asuransi penyakit kritis. Banyak orang yang masih beranggapan bahwa yang namanya asuransi itu identik dengan penggantian biaya saat kita dirawat di rumah sakit. Memang benar bahwa penggantian biaya apabila kita di opname di rumah sakit merupakan manfaat dari asuransi.
Tidak ada yang salah dengan itu. Tetapi harap dicatat bahwa manfaat penggantian biaya selama dirawat inap di rumah sakit hanya merupakan salah satu dari sekian banyak nya manfaat dan fungsi dari asuransi. Asuransi yang membayarkan biaya perawatan selama kita dirawat di rumah sakit ini biasanya disebut asuransi kesehatan atau disingkat askes.
Di Allianz sendiri terdapat beberapa jenis askes yang bisa dipilih yaitu Hospital and Surgical Care Plus yang merupakan askes yang melekat di asuransi jiwa tapro Allianz. Ada lagi Flexicare Family yaitu manfaat asuransi kesehatan yang memberikan santunan harian selama kita dirawat inap di rumah sakit. Ini juga merupakan askes yang melekat di produk asuransi jiwa Tapro Allianz.
Sedangkan asuransi kesehatan murni yang berdiri sendiri dan bisa dibeli terpisah dari asuransi jiwa Tapro Allianz adalah Smartmed Premier, Smarthealth Maxi Violet dan Allisya Care.
Meskipun pengertian dari asuransi kesehatan (askes) itu sudah cukup jelas yaitu manfaat asuransi jenis ini hanya mengganti biaya selama kita dirawat inap di rumah sakit, namun ternyata masih banyak orang yang menghubungi saya dan mengatakan bahwa mereka sedang mencari asuransi yang bisa menggantikan biaya apabila mereka dirawat di rumah sakit.
Mereka mengidentikkan asuransi itu hanya perawatan rumah sakit, tidak lebih. Mereka tahunya hanya asuransi itu adalah askes. Padahal asuransi tidak hanya askes tetapi askes (asuransi kesehatan) adalah salah satu manfaat yang dapat diberikan oleh asuransi.
Ada orang yang menghubungi saya, mengatakan bahwa mereka sedang mencari asuransi rumah sakit yang ada sakit kritisnya. Atau mereka bahkan juga bilang kalau mereka mau asuransi penyakit kritis yang mengcover apabila mereka dirawat di rumah sakit. Saya sampai berpikir sejenak dan agak bingung saat mau menjawabnya.
Akhirnya saya jelaskan dengan lebih rinci bahwa asuransi kesehatan (askes) rawat inap rumah sakit itu adalah produk tersendiri, berbeda dengan asuransi penyakit kritis. Cara kerja dan klaim dari kedua jenis asuransi ini juga berbeda meskipun kelihatannya sama sama untuk melindungi kesehatan si tertanggung.
Kalau di asuransi kesehatan rawat inap rumah sakit, kita wajib untuk berobat dan dirawat inap di rumah sakit, barulah asuransi kesehatan ini dapat digunakan dan dirasakan manfaatnya. Jadi fungsinya di sini adalah perusahaan asuransi akan mengganti biaya yang timbul akibat dari perawatan kita di rumah sakit tersebut. Jika kita menggunakan sistem cashless, maka kita tidak usah bayar apa apa.
Cukup menggesek kartu askes dari perusahaan asuransi yang kita miliki saja dan kita sudah bisa dirawat inap tanpa harus mengeluarkan uang pribadi di awal. Kita hanya perlu mengeluarkan uang jika biaya pengobatan selama kita dirawat di rumah sakit melebihi plafon yang diberikan oleh asuransi kita. Mengenai plafon ini sendiri juga tergantung kita yang memilih sesuai plan manfaat yang kita inginkan. Tentunya semakin tinggi plafon manfaat, preminya juga semakin mahal.
Lalu apa bedanya dengan asuransi penyakit kritis? Sesuai dengan definisinya, asuransi penyakit kritis memberikan manfaat Uang Pertanggungan sekaligus dalam jumlah besar yang langsung ditransfer ke rekening si nasabah pada saat si nasabah terdeteksi terkena penyakit kritis. Contoh : Rp 1 Milyar, atau Rp 2 Milyar atau bahkan lebih tergantung kesepakatan di awal saat membeli asuransi jiwa.
Jika setelah berjalan si nasabah merasa UP sakit kritisnya terlalu sedikit, dia bisa saja melakukan upgrade kapanpun untuk menambah jumlah UP yang akan dia terima nantinya apabila terdeteksi terkena sakit kritis. Tentunya kena sakit kritisnya harus setelah si nasabah memiliki polis asuransi penyakit kritis.
Jika kena nya sebelum memiliki asuransi penyakit kritis, maka kemungkinan besar dia takkan bisa lagi membeli asuransi penyakit kritis karena pasti akan ditolak oleh perusahaan asuransi. Inilah alasannya mengapa saya selalu menyarankan dan menghimbau, belilah asuransi sakit kritis sedini mungkin karena kita tidak pernah tahu apakah kita bisa terkena sakit kritis atau kebal terhadap sakit kritis.
Setidaknya jika kita telah memiliki perlindungan sakit kritis, kita sudah bisa merasa lega dan aman meskipun kita divonis terkena penyakit kritis. Jadi anda berlomba, apakah mau masuk asuransi dahulu atau kena sakit kritis dahulu. Kalau bisa pun jangan lah sampai kena sakit kritis. Tetapi itu bukan lah pilihan yang bisa pilih.
Apabila sudah kena, mau bilang apa, sudah takdir kan. Jadi ya terima nasib saja. Sedangkan memiliki asuransi penyakit kritis, itu adalah pilihan. Mau pilih sekarang masuk asuransi penyakit kritis selagi sehat atau mau menunda nanti saat dah terkena sakit kritis? Mohon maaf, jika sudah kena sakit kritis, anda tidak bisa lagi masuk asuransi penyakit kritis.
Jadi semua biaya untuk pengobatan dan perawatan, silahkan ditanggung sendiri. Memang kedengarannya kejam tetapi anda telah diberikan kesempatan saat ini. Yang perlu adna lakukan hanya angkat telepon anda dan hubungi saya segera.
Definisi penyakit kritis pun perlu kita pahami. Diabetes bukan penyakit kritis. Contoh gagal ginjal, yang sering menjadi bagian dari komplikasi diabetes, maka komplikasi diabtes tersebut didefinisikan juga sebagai penyakit kritis. Pada umumnya ada 4 jenis kondisi sakit kritis yang paling sering menjadi perhatian nasabah, yaitu stroke, serangan jantung, kanker dan gagal ginjal.
Tetapi penyakit kritis lain juga sangat wajib diperhatikan dan diwaspadai, karena tidak ada yang tahu kita bisa terkena penyakit apa suatu saat, dan kita tidak bisa memilih-memilih penyakit dan juga kita tidak akan tahu kapan munculnya penyakit tersebut.
Jadi penyakit kritis ini sendiri pun memiliki arti penyakit yang sudah kritis/kronis/lanjut, mungkin bisa dikatakan tidak dapat atau kecil harapannya untuk kembali ke keadaan semula/normal. Maka asuransi penyakit kritis dapat membayarkan klaim saat kondisi sudah sakit tahap lanjut atau tahap kritis (CI dan CI+), tetapi ada juga asuransi penyakit kritis yang menanggung penyakit kritis dari tahap awal seperti asuransi sakit kritis CI100 dari Allianz.
Hanya kalau kita lihat faktanya, kebanyakan orang (mungkin termasuk diri kita) baru tahu kondisi penyakitnya kritisnya ketika sudah di tahap lanjut/kritis. Kita sering tidak merasa aware dan sadar kalau sebenarnya penyakit itu sudah ada di dalam diri kita karena penyakit itu tidak menimbulkan gejala apapun di tahap2 awal.
Misalnya, seseorang yang keadaannya disaat itu terlihat sehat-sehat saja dan masih rajin melakukan aktifitas bekerja sehari-hari, lalu tiba-tiba mendadak terkena stroke ditengah aktifitasnya, ini merupakan hal yang tidak terduga. Jadi kebanyakan orang, selama masih bisa bekerja dia akan terus bekerja sehingga dia mengabaikan dengan kondisi kesehatannya sendiri.
Lalu bagaimana dengan fungsi asuransi penyakit kritis dari Allianz?
Asuransi penyakit kritis (Critical Illness) Allianz memiliki beberapa fungsi, yaitu:
- Membiayai pengobatan/perawatan penyakit kritis, baik di dalam maupun di luar rumah sakit
- Mengganti biaya pengobatan/perawatan penyakit kritis
- Mengganti biaya lain di luar pengobatan/perawatan
- Mengganti penghasilan yang hilang selama itu atau karena tidak bisa bekerja, yang dijadikan sebagai Dana Pengganti Penghasilan
- Melindungi dan mencegah kehilangan aset dan jeratan utang
- Membiayai cicilan/utang yang masih ada atau masih belum terlunaskan
- Mengurangi beban biaya kehidupan sehari-hari keluarga
- Menambah dana aset keluarga untuk kebutuhan sehari-hari demi masa depan yang lebih jelas
- Mengganti sebagai dana pendidikan anak ke depan, dikarenakan putusnya dana pendidikan yang sedang disiapkan akibat orang tua yang mengalami penyakit kritis
- Memelihara dan memberi rasa kepercayaan diri dalam menjalani hidup
Penyakit kritis itu sebagian besar tidak datang tiba-tiba, tapi hasil dari akumulasi kebiasaan dan gaya hidup yang tidak sehat. Apalagi zaman sekarang ini, sangat beragam faktor yang bisa menyebabkan orang menjadi sakit. Stress pekerjaan, polusi udara, merokok, kebanyakan duduk dan kurang olahraga, aneka makanan mengandung bahan kimia, dll.
Kadar gula darah, asam urat, kolesterol, dan menumpuknya lemak, berperan memicu timbulnya penyakit kritis. Semua itu terkumpul sedikit demi sedikit dan menumpuk dan seringkali tanpa disadari. Walaupun mungkin telah menjalani hidup sehat, tetap tidak akan bisa menjamin kita akan sehat selama-lamanya.
Oleh karena itu, penyakit kritis adalah sejenis penyakit yang datangnya perlahan-lahan, pengobatannya memerlukan waktu lama, sembuhnya perlahan-lahan, dan harus disertai perubahan gaya hidup dengan disiplin yang ketat. Jika tidak dapat disembuhkan, maka bisa berakibat hilangnya kemandirian hidup bahkan meninggal dunia.
Jadi, mari siapkan diri kita menghadapi kondisi terburuk dalam hidup ini. Buka pikiran anda bahwa asuransi penyakit kritis Allianz itu adalah asuransi paling penting untuk disiapkansejak dini.