Bagaimana cara anda meyikapi kenaikan iuran BPJS kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah? Apakah Anda akan berhenti menjadi peserta BPJS kesehatan atau Anda akan tetap menjadi peserta BPJS karena Anda menyadari bahwa memiliki BPJS kesehatan itu penting? Atau malah Anda beralih ke asuransi kesehatan swasta?
Sebenarnya fitur dari BPJS kesehatan dan asuransi kesehatan swasta tidak bisa saling menggantikan namun bisa saling melengkapi satu dengan lainnya sehingga sangat bijaksana apabila Anda tetap mempertahankan untuk menjadi peserta BPJS kesehatan walaupun iuran nya telah naik dan juga menambahkan asuransi kesehatan swasta sebagai pelengkap dari BPJS kesehatan yang telah Anda miliki.
Asuransi kesehatan swasta yang dapat Anda pilih untuk mendukung BPJS kesehatan yang telah Anda miliki adalah asuransi kesehatan Allianz.
Di Allianz terdapat beberapa produk/program asuransi kesehatan dengan beragam premi dan fitur yang dapat Anda pilih dengan menyesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda. Mulai dari premi yang termurah dengan perlindungan yang minimal sampai dengan premi yang agak tinggi namun dengan manfaat perlindungan yang mumpuni dapat Anda temui di Allianz.
Akhirnya pemerintah telah bulat untuk menaikkan iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di awal Januari 2020 mendatang. Keputusan ini disebut-sebut sebagai langkah untuk menekan defisit anggaran.
Seperti diketahui, iuran peserta BPJS Kesehatan saat ini untuk kelas 1 mencapai Rp80.000 akan naik menjadi Rp160.000 per jiwa. Sementara iuran peserta untuk kelas 2 mencapai Rp51.000 naik menjadi Rp110.000. Adapun, iuran untuk kelas 3 mencapai Rp23.000 yang akan naik menjadi Rp42.000.
Keputusan kenaikan iuran ini tentu mengundang pro dan kontra di tengah masyarakat. Gelombang unjuk rasa terjadi bahkan hingga saat ini.
Namun, keputusan telah diambil pemerintah untuk tetap menaikkan iuran BPJS Kesehatan pada tahun depan. Bagi sebagian orang, besaran iuran yang naiknya tembus 100 persen ini dinilai biasa saja, tetapi bagi sebagian lain dirasa cukup memberatkan.
Oleh karena itu, kami merangkum beberapa tips agar iuran BPJS Kesehatan tidak akan terlalu mengganggu keuangan bulanan Anda. Yuk langsung disimak saja.
Cari pendapatan lain
Mungkin akan cukup membebani buat Anda yang punya penghasilan pas-pasan untuk membayarkan iuran JKN-BPJS Kesehatan yang lebih besar di tahun mendatang. Jika Anda peserta JKN kelas 1 yang membayar iuran per bulannya Rp80.000, maka tahun depan Anda harus membayar Rp160.000 atau dua kali lipat.
Agar Anda tetap bisa membayar iuran dengan besaran tersebut, ada baiknya Anda mencari pendapatan tambahan untuk bisa membayarkan iuran.
Misalnya, jika Anda seorang karyawan, maka kamu bisa memulai bisnis kecil-kecilan. Misalnya, bisnis katering rumahan yang dipasarkan buat rekan sekantor.
Anda juga bisa membuka usaha rumahan lain misalnya warung kopi, minuman kekinian atau usaha pakaian yang biasa dijual di pasar kaget. Apapun usahanya, yang penting Anda bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari gaji tetap.
Pangkas Pengeluaran
Kenaikan iuran peserta JKN BPJS Kesehatan mungkin gak bakal terlalu terasa jika hanya Anda sendiri yang bayar. Namun, jika dibebankan kepada keluarga, maka besaran kenaikan akan sangat terasa.
Misalnya, Anda adalah seorang kepala rumah tangga yang punya istri dan dua orang anak. Dengan demikian, Anda harus membayarkan sekaligus empat jiwa kepesertaan.
Jika Anda adalah peserta kelas 1 yang biasanya kamu hanya membayar iuran per bulannya Rp320.000, maka Anda akan membayar iuran sebesar RP640.000 untuk iuran Anda, istri dan kedua anak.
Secara langsung ataupun tidak, tentu pengeluaran untuk membayar iuran akan mengganggu cash flow keuangan Anda tiap bulannya. Oleh karena itu sebaiknya Anda harus mulai memangkas pengeluaran.
Sebagai contoh, Anda bisa memulai berhenti berlangganan layanan televisi kabel dan kembali ke layanan televisi antena. Anda juga bisa mulai menghentikan layanan jasa laundry dan memulai untuk mencuci sendiri pakaian kotor kamu di rumah.
Dengan begitu, uang yang biasa dikeluarkan bisa dialihkan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan.
Mulai menghemat
Sudah saatnya Anda harus memulai membiasakan diri untuk hidup hemat. Kebiasaan-kebiasaan konsumtif sebaiknya harus sudah dikurangi atau bahkan dihentikan karena dampaknya sangat buruk yakni membuat hidup boros.
Ketimbang boros, lebih baik biaya yang biasa dihabiskan untuk foya-foya dialihkan untuk membayar iuran BPJS Kesehatan. Beberapa kebiasaan buruk hidup boros misalnya sering nongkrong di kedai kopi, kafe, pesan kuliner antar jemput via ojol hingga terlalu sering nonton film di bioskop.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut mungkin besarannya akan setara atau lebih dari besaran iuran BPJS Kesehatan yang akan berlaku tahun depan. Nah, daripada boros uang untuk hal-hal yang konsumtif, lebih baik Anda mulai menghemat dan uangnya digunakan untuk hal-hal yang produktif.
Turun kelas
Cara paling ampuh agar keuangan Anda tidak terganggu untuk bayar iuran BPJS Kesehatan adalah dengan turun kelas. Jika saat ini Anda adalah peserta BPJS Kesehatan kelas 1 dengan iuran per bulannya Rp80.000, maka Anda bisa turun menjadi kelas 2 atau kelas 3 yang besaran iurannya jauh lebih rendah.
Hanya saja, Anda harus menerima konsekuensi bahwa ketika turun kelas, maka secara otomatis Anda juga akan menerima layanan dan fasilitas tidak lebih baik dari kelas 1. Namun, yang terpenting adalah, Anda masih tetap terdaftar menjadi peserta JKN BPJS Kesehatan yang dalam hal ini menggunakan skema gotong royong.
Artinya, setiap bulannya iuran yang Anda bayarkan akan digunakan untuk mengcover biaya kesehatan Anda dan juga orang lain yang membutuhkan. Tapi berdoa saja ya agar Anda terus diberikan kesehatan setiap harinya.
Lengkapi juga keluargamu dengan asuransi kesehatan dari perusahaan swasta seperti asuransi kesehatan Allianz Agar Anda dan keluarga bisa mendapatkan manfaat lebih maksimal. Anda dapat mendaftar untuk menjadi peserta asuransi kesehatan Allianz di sini.