Bagaimana caranya Polis Asuransi Tapro Allianz dapat Melindungi Masa Depan Keluarga Anda? Percayakah Anda bahwa asuransi jiwa Tapro Allianz dapat melindungi bahkan menghindari Anda dari kebangkrutan secara finansial?
Saya akan memberi contoh asuransi Tapro Allianz yang memiliki manfaat dasar asuransi jiwa ditambah dengan manfaat perlindungan terhadap risiko terkena penyakit kritis. Kita ambil contoh saja manfaat tambahan penyakit kritisnya adalah Flexi CI yang melindungi dari 168 kondisi penyakit kritis. Mari simak baik baik.
Misal nya ada sebuah keluarga yang terdiri dari suami istri dan 2 orang anak. Kita ibaratkan keluarga ini sama sekali tidak memiliki asuransi.
Setiap anggota keluarganya tidak memiliki asuransi karena si kepala keluarga tidak percaya dengan asuransi atau si suami ini terlalu pelit untuk membeli asuransi tetapi dia tidak pelit untuk membeli barang konsumtif lainnya misal nya rokok, makan di restoran mahal, beli gadget keluaran terbaru, langganan tv kabel di rumah, langganan internet yang speed nya lumayan, suka nongkrong di kedai kopi terkenal sambil selfie dan update status dan lain sebagai nya.
Tetapi anehnya walaupun kondisi keuangannya lumayan tapi dia tidak mau membeli asuransi karena dia menganggap asuransi itu tidak penting.
Tiba tiba suatu hari si suami ini terdiagnosa mengidap penyakit kanker stadium 4. Di cerita ini saya misalkan si suami yang terkena penyakit kritis, padahal penyakit kritis ini tidak memandang usia dan jenis kelamin.
Pria atau wanita bisa kena, mau usia tua maupun muda juga bisa kena. Kebetulan saya juga memiliki nasabah yang usia masih balita tapi sudah terkena penyakit kritis tetapi untungnya emak nya pintar dan bijak sehingga dari sejak belia sudah dibelikan asuransi jiwa tapro Allianz yang sudah dilengkapi dengan asuransi penyakit kritis sehingga uang santunan penyakit kritis tersebut cair dan alhamdulilah bermanfaat untuk biaya pengobatan si anak. Seperti yang kita ketahui bersama kalau biaya pengobatan penyakit kritis itu kan mahal sekali.
Coba kalau lagi iseng jalan jalan ke rumah sakit, silahkan ditanyakan berapa biaya sekali menjalani perawatan kemoterapi. Yang namanya penyakit kritis itu bukan hanya kanker ya. Stroke, gagal ginjal, penyakit hati kronis, tumor otak, penyakit jantung, dan lain lain itu semua termasuk ke dalam penyakit kritis dan di dalam asuransi manfaat tambahan flexi CI itu ada 168 kondisi penyakit kritis yang dicover.
Jadi lumayan banyak juga kan. Artinya jika Anda terkena salah satu saja dari 168 kondisi penyakit kritis tersebut maka Anda sudah bisa mengajukan klaim untuk mendapatkan uang santunan. Jika disetujui dan cair maka uang santunan itu diberikan dalam bentuk tunai/cash dan biasanya nominal nya lumayan besar (tergantung kesepakatan di awal pada saat mendaftar asuransi, mau berapa nilai nominal uang santunan nya).
Kembali lagi ke cerita yang tadi ya. Si bapak atau si suami terdiagnosa kanker stadium 4. Maka shocklah dirinya dan istri nya. Anak anak nya masih kecil jadi belum begitu paham apa yang sedang dialami oleh suami nya.
Akhirnya setelah diperiksa oleh dokter dan menjalani serangkaian pengecekan lab dan lain lain, maka disarankan untuk dilakukan pengobatan seperti kemoterapi dsb nya. Rekening di tabungan suami sebenarnya ada sejumlah dana tapi tentunya tidak mencukupi untuk membiaya semua total biaya pengobatan yang harus dijalani sehingga dengan terpaksa lah si suami menjual mobil satu satu nya yang dimilikinya.
Karena dijual cepat maka mobil tersebut dijual dengan harga di bawah harga pasar. Namun karena kondisi penyakit kanker nya sudah lumayan menyebar maka tidak mudah untuk menjalani pengobatan ini. Bahkan si suami juga sempat berobat keluar negeri ditemani oleh si istri sedangkan anak anak terpaksa dititipu dulu di rumah kerabat atau mertua.
Ongkos pesawat dan akomodasi selama di luar negeri termasuk biaya makan dan lain lain itu juga kan dibayar pakai duit, bukan pakai daun. Jadi makin tergerus lah keuangan dari keluarga ini. Bahkan sebelum berangkat ke luar negeri, si istri juga sampai menjual perhiasan yang selama ini dimilikinya untuk menab]mbah nambah mana tahu biaya nya tidak mencukupi.
Ternyata setelah semua aset yang dimiliki digadai kan tinggal lah rumah kesayangan yang masih belum digadai. Untuk rumah nya sudah milik sendiri, dan bukan ngontrak sehingga sertifikat nya dapat dijadikan agunan ke bank untuk memperoleh kucuran dana kredit.
Akhirnya digadaiah rumah nya. Dan si suami sibuk menjalani pengobatan. Namun sayang seribu sayang, walau sudah menjalani pengobatan yang sangat intensif, kesembuhan yang diperoleh hanya bersifat sementara saja (hanya memperpanjang usia nya 1-2 tahun saja) dan akhirnya si suami berpulang.
Sejak terkena sakit ini, si suami juga langsung sudah berhenti kerja yang artinya penghasilan yang selama ini dia dapatkan juga berhenti. Akhirnya sepeninggal si suami, tinggal lah si istri dan 2 anak yang kebingungan. kebingungan kenapa?
Karena aset sudah ludes digadai untuk biaya pengobatan, sekarang suami juga sudah gak ada, sertifikat rumah masih dipegang oleh bank sehingga setiap bulan harus dicicil angsurannya kalau tidak rumah akan disita. Bagaimana jika Anda berada di posisi itu? Cukup stress bukan?
Sudah jatuh tertimpa tangga lagi. Terpaksa si istri yang banting tulang untuk menanggung itu semua. Harus kerja sambil membesarkan 2 anak seorang diri. Sakit kritis itu bisa menyerang siapa saja ya. Gak harus si suami, bisa saja si istri atau anak.
Dalam cerita di atas lebih tragis karena menyerang si suami yang notabene juga adalah tulang punggung keluarga sehingga menyebabkan dia tidak dapat bekerja normal lagi seperti biasa yang pada akhirnya menyebabkan penghasilan keluarga juga jadi terhenti. Jika yang terkena penyakit kritis si istri atau anak, pastinya juga aset pasti akan habis untuk membayar biaya biaya pengobatan.
Gak mungkin suami tega melihat istri dan anak nya menderita dan pasti mau melihat mereka sembuh bukan? Nah dari cerita tersebut siapakah yang salah? Yang salah tentunya si suami karena tidak mau membeli asuransi jiwa Allianz Tapro padahal dari segi keuangan sebenarnya dia mampu. Dan istri juga ikut andil salah dalam hal ini karena tidak berusaha meyakinkan suami untuk membeli asuransi.
Coba kalau mereka memiliki asuransi jiwa Allianz Tapro yang sudah dilengkapi dengan manfaat penyakit kritis, pasti nasib mereka takkan setragis ini. Yang kasihan adalah anak anak nya yang masih kecil yang belum tahu apa apa menjadi korban. Mesti ikut merana. Jika saja si suami memiliki asuransi Allianz Tapro pasti jalan ceritanya akan berbeda.
Kita lihat skenario ke 2 dimana jika si suami membeli asuransi jiwa Allianz Tapro untuk diri nya dan setiap anggota keluarga nya. Jadi siapapun yang terkena penyakit kritis di dalam keluarganya maka dia akan memperoleh uang santunan dari Allianz yang dapat dipergunakan untuk membiayai biaya pengobatan penyakit kritis yang lumayan besar. Katakanlah misal suami memiliki UP penyakit kritis Flexi CI 2 Miliar dan UP jiwa 2 Miliar.
Maka saat dia terdiagnosa kanker maka UP 2 Miliar penyakit kritis nya akan cair dan itu bisa dimanfaatkan utk biaya pengobatannya. Jika di asuransi Tapro Allianz nya ada manfaat tambahan kesehatan rawat inap rumah sakit maka itu juga dapat dimanfaatkan pada saat dia menjalani perawatan di rumah sakit.
Tapi jika tidak ada maka setiap kali berobat dia akan menggunakan uang 2 Miliar itu. Dia tidak perlu menggadaikan aset nya termasuk rumah nya. Dan di saat si suami ternyata akhirnya meninggal dunia, dari pihak asuransi akan membayarkan lagi uang santunan kematian sebesar 2 miliar kepada istri. Tidak ada satupun aset yang digadai dan istri juga mendapatkan uang warisan 2 miliar untuk masa depan dia dan anak anak.
Lalu apa ruginya memiliki asuransi Tapro Allianz dan apa yang membuat Anda untuk menunda untuk memiliki asuransi Allianz Tapro ini sampai dengan sekarang?
Tadi pagi pas sarapan sambil nonton Metro TV program 8-11 ada bagian “Cerdas 5 menit” bersama James Gwee. Topiknya pas banget mengenai asuransi, volume TV langsung saya besarin.
Kesimpulan tayangan 5 menit itu adalah :
1. Sebagian besar masyarakat Indonesia enggan membeli asuransi karena beranggapan produknya hanya berupa kertas.
2. Sebagian besar masyarakat Indonesia memang konsumtif, senangnya beli barang yang ada wujudnya misal baju, sepatu, tas, gadget, dsb.
Dan faktanya adalah :
1. Hanya orang-orang yang belum paham asuransi yang berfikiran bahwa produknya hanyalah berupa kertas. Pada kenyataannya, polis asuransi bukanlah kertas biasa. Di dalam kertas tsb tertuang sebuah konsep tentang kehidupan, tentang cinta dan masa depan.
2. Pernah dengar istilah “Yang kaya makin kaya dan yang miskin makin miskin?” Pada kenyataannya barang-barang konsumtif itu tidak mungkin membuat kita makin kaya. Dan ketahuilah bahwa sejak dulu orang-orang kaya yang sudah membuka dirinya terhadap asuransi, berhasil mempertahankan kekayaannya bahkan melipat gandakan asetnya untuk generasi anak, cucu, cicit dan seterusnya.
Nah mau dong hidup Anda dan generasi keturunan Anda selalu dalam keadaan sejahtera? Yuk jangan ragu kenalan sama asuransi, cari tau mengenai keajaiban “si bukan kertas biasa!”
Uang kecil tukar uang besar itu namanya Asuransi Tapro Allianz.