Tahukah Anda bahwa di luaran sana sangat banyak sekali jenis asuransi jiwa yang dapat Anda pilih. Jangan sampai Anda menyesal setelah membeli sebuah asuransi jiwa karena Anda salah beli. Salah dalam membeli asuransi jiwa, akibatnya bisa sangat fatal karena selain rugi uang, Anda juga rugi waktu.
Karena membeli produk asuransi jiwa itu artinya setelah mendaftar menjadi peserta asuransi maka selanjutnya Anda diwajibkan untuk membayar premi asuransi setiap bulan sampai dengan akhir hayat Anda alias sampai Anda meninggal dunia.
Bayangkan saja berapa tahun proses nya. Jika usia Anda panjang mungkin usia asuransi jiwa Anda juga bisa sampai tahunan atau bahkan puluhan tahun.
Sedangkan jika usia Anda pendek maka mungkin polis asuransi jiwa akan berakhir dalam hitungan bulan atau hitungan tahun. Karena tidak ada seorangpun yang bisa tahu kapan dia akan hidup (semuanya misteri ilahi) maka tidak ada yang tahu sampai kapan asurani jiwa nya akan berakhir.
Saat sebuah polis asuransi jiwa berakhir karena peserta yang diasuransikan telah meninggal dunia maka selanjutnya ahli waris dari si almarhum peserta asuransi itu akan melakukan klaim untuk mendapatkan uang santunan kematian yang dibayarkan oleh perusahaan asuransi. Uang santunan kematian tersebut merupakan warisan (legacy) yang ditinggalkan oleh si almarhum kepada keluarga yang ditinggalkannya.
Asuransi jiwa merupakan jaminan yang bertujuan untuk menanggung risiko seseorang terhadap kerugian finansial tak terduga. Sering kali asuransi jiwa terdengar menakutkan, karena kaitannya selalu tak jauh dari kematian. Padahal selain itu, sebenarnya asuransi jiwa juga bermanfaat bagi sebuah keluarga apabila orang yang menafkahi tidak mampu lagi bekerja karena masalah kesehatan atau cacat permanen.
Sebagai kepala keluarga, risiko tersebut sudah seharusnya menjadi pertimbangan utama. Asuransi tak ubahnya sebagai upaya “sedia payung sebelum hujan” yang memang belum terasa sekarang manfaatnya, melainkan di masa depan.
Dalam asuransi jiwa, ada empat kategori produk yang dibagi berdasarkan kebutuhan masing-masing calon nasabah. Simak ulasan lebih lengkapnya berikut ini, yuk!
1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)
Sesuai namanya, jenis asuransi jiwa ini memberikan proteksi kepada pemegang polis dalam kurun waktu tertentu. Sistem pertanggungan yang digunakan memiliki masa berlaku. Lama waktu yang ditetapkan di sini mulai dari 5 tahun, 10 tahun atau 20 tahun, sesuai dengan penawaran yang diberikan oleh perusahaan asuransi. Meski murah, tapi pertanggungan yang diperoleh tak perlu diragukan jumlahnya, tetap banyak bahkan bisa mencapai milyaran rupiah.
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)
Tidak seperti asuransi jiwa berjangka yang memiliki masa berlaku, Asuransi Jiwa Seumur Hidup atau Whole Life Insurance memberi proteksi kepada pemegang polis seumur hidup. Seumur hidup yang dimaksud ialah 99 tahun atau 100 tahun.
Mengapa angka tersebut dikatakan seumur hidup? Menurut Badan Pusat Statistik, angka harapan hidup penduduk Indonesia rata-rata 70 tahun. Asuransi Jiwa Seumur Hidup ini akan mengembalikan total premi yang telah dibayarkan dengan bunga sebanyak 4 persen per tahun.
Bila dikalkulasikan, jumlah ini tidak banyak apalagi dengan adanya pemotongan pajak. Namun keuntungannya, premi asuransi tidak akan hangus ketika tidak ada klaim, sehingga dapat diambil secara keseluruhan apabila masa kontrak berakhir. Untuk mendapat semua kelebihan tersebut, tentu ada harga yang harus dibayar lebih, yaitu uang premi yang jauh lebih tinggi daripada asuransi jiwa berjangka.
3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)
Selanjutnya, ada asuransi jiwa dwiguna. Asuransi jiwa ini menawarkan 2 keuntungan. Dengan kata lain, ada kolaborasi manfaat antara asuransi berjangka dan tabungan untuk pendidikan anak dan dana pensiun.
Tak sedikit orangtua yang tertarik akan asuransi demi bisa menyiapkan biaya sekolah anak atau menjamin kelangsungan hidupnya meskipun Anda sudah pensiun nanti. Hal lain yang menguntungkan dan berbeda dengan asuransi jiwa berjangka adalah manfaat hidup yang didapatkan oleh pemegang polis.
Apabila Anda sebagai tertanggung masih hidup saat polis jatuh tempo, maka uang pertanggungan akan diberikan oleh perusahaan asuransi. Masa berlakunya beragam, mulai dari 10 tahun sampai usia tertentu, misalnya 60 tahun.
4. Asuransi Jiwa Unit Link (Unit Linked Insurance)
Asuransi jiwa unit link yang bisa dibilang merupakan primadona di industrinya sendiri. Asuransi unit link ini menggabungkan investasi dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan, jenis asuransi ini sangat cocok untuk Anda yang tertarik dengan investasi sekaligus ingin tetap mendapat proteksi jiwa dan kesehatan.
Investasi dalam asuransi unit link ini digerakkan oleh perusahaan asuransi sehingga pemegang polis hanya duduk manis dan mendapat laporan setiap bulan tentang nilai investasinya.
Tingkat kesadaran untuk memiliki produk ini mungkin masih rendah di Indonesia. Berbeda dengan negara maju seperti di Jepang, dimana hampir seluruh penduduknya terutama yang berusia produktif sudah memiliki polis asuransi jiwa.
Jika sudah memahami mana yang kiranya asuransi jiwa yang paling tepat untuk Anda, langkah selanjutnya yang bisa ditempuh adalah membeli nya. Tidak ada gunanya Anda mempelajari dan tahu tentang jenis asuransi jiwa yang ada di Indonesia tetapi tidak pernah take action untuk membeli nya.
Asuransi jiwa dibeli bukan karena Anda akan meninggal dunia tetapi karena ada anggota keluarga Anda yang mesti tetap menjalankan hidup dan bisa menjalani hidup yang layak, makanan yang cukup, pendidikan yang baik, masa depan yang cerah, standar hidup yang normal. Anda tentu tidak mau kan melihat anggota keluarga yang Anda cintai terpaksa menurunkan standar hidup mereka sepeninggal Anda.
Anda tidak mau lihat kan pasangan Anda menjadi kuli yang bekerja keras siang malam banting tulang untuk menghidupi dan menafkahi keluarga sambil membesarkan anak anak seorang diri sepeninggal Anda. Anda juga gak mau kan melihat pendidikan anak anak Anda terancam yang akhirnya akan mengakibatkan masa depan suram menanti mereka kelak sepeninggal Anda.
Anda juga gak mau kan melihat keluarga bahagia Anda menjadi berantakan dan tidak bahagia lagi sepeninggal Anda karena anak anak jadi tidak karu karuan, jadi liar dan terlibat pergaulan yang tidak baik di luar karena kurangnya uang sehingga mereka gak dapat memperoleh pendidikan yang layak.
Atau mungkin istri Anda terpaksa menikah lagi dengan laki laki yang lebih mapan demi memenuhi kebutuhan dan masa depan anak anak karena Anda meninggal tanpa meninggalkan warisan apa apa kepada mereka. Padahal jika Anda mau membeli asuransi jiwa semasa hidup, semua skenario buruk yang mungkin bisa terjadi itu mungkin dapat dihindari semua.
Dengan memiliki asuransi jiwa artinya Anda akan meninggalkan yang santunan kematian kepada keluarga Anda di saat Anda meninggal dunia. Meskipun Anda telah tiada dan meninggalkan mereka untuk selama lama nya tetapi Anda tidak melepaskan tanggung jawab Anda sebagai kepala keluarga untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Bukan hanya semasa hidup Anda memberikan nafkah kepada istri dan anak tetapi di saat meninggal juga Anda tetap meninggalkah warisan kepada mereka berupa uang santunan meninggal dunia.