Apakah anda pernah ditawarkan untuk membeli asuransi? Atau apakah anda mulai tergerak untuk membeli dan memiliki asuransi setelah anda membaca beberapa tulisan saya di situs web ini? Jika iya, tidak perlu banyak mikir dan pertimbangan karena membeli asuransi itu 100% sudah pasti bermanfaat bagi anda.
Banyak orang yang saat ditawarkan asuransi, banyak menimbang nimbang dan mikir antara mau membeli asuransi atau tidak. Padahal secara finansial, sebenarnya mereka mampu. Bahkan ada beberapa orang yang keadaan finansialnya di bawah rata rata, tetapi juga bisa bela belain untuk memiliki asuransi. Mengapa bisa demikian? Ya, karena mereka sadar betapa pentingnya asuransi bagi hidup mereka.
Ingat, hidup itu cuma sekali. Hidup kita bukan sebuah permainan game dimana bisa kita reset/ ulang sesuka hati kita. Jika anda bermain video game di console atau di komputer anda, ada pilihan reset yang artinya anda dapat mengulang dari awal seluruh permainan yang anda mainkan apabila anda sudah merasa malas atau pesimis mengenai ending/ akhir dari game yang sedang anda mainkan tersebut.
Mungkin dengan mereset permainannya dari awal, anda bisa memeperbaiki berbagai kesalahan strategi yang pernah anda lakukan di game sebelumnya. Setelah reset dari awal, anda tahu yang seharusnya anda lakukan saat ini karena anda telah belajar dari pengalaman sebelumnya bukan? Namun, dalam hidup apakah bisa demikian?
Anda tidak bisa sesuka hati mengulang atau mereset hidup anda. Bagaimana hidup anda saat ini adalah hasil dari keputusan yang anda lakukan beberapa tahun yang lalu. Demikian juga bagaimana hidup anda di masa depan, merupakan hasil dari keputusan yang anda lakukan hari ini, sekarang ini, detik ini juga.
Jika kita kaitkan dengan asuransi, ntah sudah berapa banyak calon prospek yang saya temui, sangat menyesali keputusan mereka menunda nunda untuk memiliki asuransi karena di saat mereka memutuskan untuk mengambil asuransi, semuanya sudah terlambat karena mereka keburu terkena penyakit tertentu dimana bagi perusahaan asuransi, terlalu beresiko sehingga pada akhirnya pengajuan mereka akhirnya ditolak.
Jika anda berpikir bahwa penyakit yang diderita mereka, yang membuat mereka ditolak oleh perusahaan asuransi adalah penyakit kritis seperti kanker, anda salah besar (meskipun memang benar bahwa tidak ada satu perusahaan asuransi pun yang akan menerima anda menjadi nasabah mereka lagi apabila anda telah terkena sakit kritis).
Bahkan penyakit diabetes atau kolestrol saja bisa memupus harapan seseorang untuk memiliki asuransi. Jadi tugas saya sebagai agen asuransi adalah berlomba dan berpacu dengan penyakit untuk memenangkan hati anda anda semua yang memiliki asuransi.
Jika anda lebih dahulu ketemu dengan saya dan segera memutuskan untuk membeli dan memiliki polis asuransi, berarti anda telah melakukan sebuah keputusan yang benar yang akan memiliki dampak positif yang sangat besar bagi kehidupan anda di kehidupan mendatang. Namun jika anda telah membaca tulisan ini namun masih ragu ragu untuk membeli asuransi dan pada akhirnya penyakit duluan yang menemukan anda, maka maaf sekali.
Saya tidak dapat menolong anda lagi. Sudah nasib anda untuk memiliki masa depan suram nantinya jikalau terjadi apa apa dengan hidup anda dikarenakan penyakit yang anda derita saat ini. Ingat. hidup hanya sekali, mengapa tidak dimanfaatkan untuk mengambil keputusan yang benar. Penyesalan selalu datangnya terlambat.
Jadi jangan sampai anda menyesal ya seperti calon calon prospek saya yang tadinya ingin saya tawarkan asuransi, tapi apa daya, karena sudah mengidap penyakit tertentu, pupus sudah harapan mereka untuk memiliki asuransi. yang tertinggal hanya penyesalan.
Sebenarnya apakah produk asuransi benar-benar berguna dan bermanfaat bagi pemegang polis asuransi itu sendiri? Banyak sekali orang yang berpandangan negatif dan berpikir bahwa ketika saya menawarkan produk asuransi, “seolah-olah” yang mendapatkan keuntungan terbesar adalah saya sebagai sang penjual.
Padahal yang paling merasakan manfaat terbesar dari asuransi adalah si nasabah nya sendiri, bukan penjual asuransi nya. Berapa banyak sih pendapatan yang didapatkan oleh seorang penjual asuransi dibandingkan dengan manfaat uang pertanggungan (UP)/ santunan yang akan diterima oleh nasabah kelak di saat mereka menghadapi resiko kehidupan seperti terkena sakit parah, cacat, maupun meninggal.
Uang Pertanggungan yang akan diterima nasabah sebesar puluhan juta, ratusan juta bahkan milyaran, sudah berkali kali lipat besarnya dibandingkan dengan pendapatan/ komisi yang diterima oleh agen penjual asuransi itu ketika menjual asuransi nya ke si nasabah yang bersangkutan. Betul bukan?
Sebelum saya menjawab pertanyaan dan pemikiran di atas, saya ingin sekali membagikan pengalaman pribadi teman saya pada Anda sekalian, sehingga Anda semua dapat merenungkan dan menjawab sendiri pertanyaan di atas.
Dari kecil teman saya ini termasuk seorang anak yang tumbuh dengan sehat. Hingga memasuki masa remaja bahkan dewasa. Jarang sekali dia mengalami sakit yang berarti dan tentunya dia tidak pernah berharap sakit atau berpikiran sampai dirawat inap di rumah sakit. Ketika pertama kali saya tawarkan polis asuransi, pemikiran di atas juga ada dalam benaknya yaitu apakah produk asuransi ini akan bermanfaat baginya?
Bahkan dia juga sempat berpikir bahwa dia tidak perlu asuransi karena dia merasa sehat saja dan tidak pernah masuk rumah sakit sejak kecil. Ketika saya prospek teman saya ini, saya mengedukasi dia bahwa asuransi itu diperlukan untuk berjaga-jaga ketika resiko yang tidak diinginkan terjadi. Dia bahkan belum memiliki asuransi pribadi di saat saya prospek kala itu.
Yang menarik, siapa sangka, 3 bulan setelah dia membeli asuransi dari saya, tiba tiba mengalami diare akut yang mengharuskan dia dirawat di rumah sakit. Pada saat itulah untuk pertama kalinya dalam hidupnya, dia harus menjalani rawat inap di rumah sakit dikarenakan kondisi yang pada saat itu benar-benar lemas dan pucat.
Pada saat pertama kali masuk UGD (Unit Gawat Darurat) di rumah sakit, kegunaan asuransi sudah dapat dia rasakan. Dia hanya tinggal memberikan kartu asuransi kesehatannya kepada perawat yang ada dan pihak rumah sakit langsung memberikan tindakan perawatan kepadanya, tanpa basa basi, tanpa harus deposit (uang muka), tanpa bertanya yang aneh-aneh, padahal kalau dipikir-pikir dia bahkan belum sempat menulis data-data pada formulir pendaftaran UGD.
Kebetulan teman saya ini juga memilih rumah sakit yang memang rumah sakit rekanan yang telah bekerja dengan asuransi Allianz sehingga dia dapat memanfaatkan fasilitas cashless dari kartu askes Allianz yang dia miliki. Berbeda dengan nasib pasien yang berada disebelahnya saat itu, yang tidak memiliki asuransi dimana pihak rumah sakit meminta pihak keluarganya untuk terlebih dahulu melengkapi data yang ada dan menitipkan sejumlah uang jaminan deposit apabila mau dirawat inap.
Akhirnya teman saya itu dirawat di kelas kamar yang cukup bagus dan nyaman (kebetulan dia ambil plan rumah sakit yang lumayan tinggi). Sepanjang dia dirawat, pihak rumah sakit tidak pernah menanyakan tentang uang deposit, apakah setuju dengan harga yang ada untuk pemeriksaan laboratorium atau obat tertentu.
Dia pun dapat beristirahat total karena dia sudah tidak perlu lagi memikirkan biaya yang akan timbul karena limit asuransi yang dia ambil sudah lebih dari cukup. Alhasil dia dirawat inap selama 5 hari, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat billing tagihan rumah sakit yang muncul untuk perawatan diarenya, kurang lebih Rp 10 juta.
Ya, saya tahu Anda pun berpikiran sama dengan dia saat itu, Ternyata Sakit itu MAHAL harganya!! Kita tidak bisa mencegah kapan datangnya sakit tapi kita bisa mengurangi bahkan menghilangkan resiko finansial disaat kita jatuh sakit. Kita memang tidak bisa memprediksi kapan kita akan jatuh sakit, tapi kita bisa menghindar dari membayar biaya pengobatan yang mahal jika kita memiliki asuransi.
Tapi dengan asuransi yang dia miliki, akhirnya semua biaya rumah sakit itu bisa tertutupi dan tercover oleh asuransi semuanya tanpa dia harus keluar uang sepeserpun. Anda tahu apa lagi yang terjadi kemudian? 1 tahun setelah itu, kejadian yang sama terulang lagi. Dalam sejarah hidupnya, untuk kedua kalinya teman saya itu harus dirawat inap karena penyakit yang sama, diare akut.
Kali ini lebih mengerikan, dia dirawat inap selama 2 hari dan tagihan rumah sakit yang harus dia bayar sebesar Rp 6 juta. Lagi-lagi dia diselamatkan oleh asuransi. Dia tidak perlu mengeluarkan uang tersebut untuk membayar tagihan rumah sakit.
Yang menarik, ketika dia berada di kasir rumah sakit, dia melakukan interview singkat ke kasir rumah sakit tersebut. “Mbak, saat ini lebih banyak mana orang yang membayar secara pribadi atau membayar menggunakan asuransi?”.
Kasir tersebut dengan antusias menjawab, “60-70% menggunakan asuransi Pak!!”. Kemudian teman saya itu ditunjukkan sebuah buku yang berisi tanda tangan para pasien yang menggunakan asuransi sebagai bukti. Luar biasa memang manfaat asuransi ini.
Ketika nasabah kita membeli asuransi, memang seakan-akan nasabah kita “dipaksa” untuk rutin menabung. Namun ketika resiko itu terjadi, dan klaim terbayar, maka nasabah kita akan menyadari ternyata menabung di asuransi sangat bermanfaat. Berbeda dengan ketika kita menabung di bank. Tidak ada proteksi dan perlindungan apa pun yang diberikan.
Artinya jika anda menabung di bank, saat resiko datang, yang anda terima hanya sebesar uang yang anda tabung di bank ditambah bunga yang jumlahnya tidak seberapa. Bandingkan saja dengan asuransi.
Uang Pertanggungan/ Uang santunan yang akan anda terima di saat terjadi kemalangan atas hidup anda, jumlahnya jauh di atas dan bahkan berkali kali lipat dari keseluruhan jumlah premi yang anda telah setorkan sepanjang hidup anda.
Jadi setelah membaca artikel ini saya berharap Anda sekalian dapat menjadi semakin percaya diri dan mengerti, bahwa asuransi adalah produk yang benar-benar berguna dan bermanfaat bagi kita semua, tanpa pandang bulu.
Produk asuransi seakan-akan tidak berguna ketika kita merasa kalau kita sehat-sehat saja, tetapi percayalah, ketika resiko yang tidak diinginkan terjadi, anda akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada saya, karena telah memberikan anda produk asuransi yang terbaik.
Sekalipun anda mengatakan bahwa anda jarang sakit sehingga anda mengatakan bahwa memiliki asuransi sangat mubazir karena manfaat asuransi tidak akan anda pakai nantinya tetapi setidaknya ada 1 resiko yang tidak mungkin anda hindari dalam hidup ini. Apalagi kalau bukan resiko kematian. Semua orang pasti akan meninggal suatu hari nanti.
Tinggal waktunya saja yang berbeda beda. Dan asuransi tetap akan memberikan uang Pertanggungan kematian bagi keluarga yang anda tinggalkan setelah anda meninggal dunia. Jadi jika ingin bicara tentang untung atau rug, ya anda tetap untung karena UP yang akan diterima anak anak anda kelak itu jumlahnya jauh lebih besar daripada keseluruhan jumlah premi yang telah anda setorkan ke perusahaan asuransi semasa anda hidup.
Dan UP ini sudah pasti akan diterima oleh ahli waris anda karena anda suatu saat pasti akan meninggal dunia bukan? Tinggal wakutnya kapan saja yang masih belum tahu.