Para istri, apabila para suami anda mengatakan kalimat seperti ini, “Saya masih muda. Saya rasa, saya belum perlu ambil asuransi jiwa.” Bagaimanakah reaksi anda sebagai istri? Apakah anda mendukung pernyataan suami anda itu? Atau apakah anda berpikir bahwa asuransi jiwa tidak ada gunanya?
Bahkan uang belanja bulanan anda yang tadinya bisa anda manfaatkan untuk shopping atau ikut arisan, menjadi berkurang gara gara dialokasikan untuk membayar premi asuransi jiwa. Apabila anda, para istri, setuju dengan pernyataan para suami anda itu, sepertinya ada yang salah dengan pola pikir anda dan anda perlu disadarkan akan pentingnya memiliki asuransi jiwa.
Kata ‘belum perlu’ dari para suami di atas, menurut saya, sama saja dengan ‘mendahului kehendak Tuhan’. Mengapa demikian? Tidak ada seorang pun, di dunia ini, apa pun agamanya, apa pun sukunya, apa pun kedudukannya, atau apa pun warna kulitnya yang bisa memundurkan atau memajukan kematian. Bahkan, orang yang meninggal dengan bunuh diri, dalam konsep agama, tetap disebut sebagai waktu yang ditetapkan Tuhan – hanya jalan atau cara matinya saja yang ditentukan sendiri.
Pendek kata, kematian adalah kehendak Tuhan dan tidak bisa dimundurkan atau dimajukan timingnya. Tapi, terkadang para suami yang bebal ini masih bisa berargumentasi demikian “peluang saya hidup kan lebih panjang daripada orang yang sudah tua?”
Karena itulah para istri, para suami muda jauh lebih baik segera mengambil asuransi jiwa daripada para suami yang sudah tua. Sebab, semakin muda Anda mengambil asuransi jiwa, semakin murah harga yang harus dibayar untuk membeli polis asuransi jiwa. Jadi anda bisa menghemat premi asuransi jiwa yang harus anda bayarkan setiap bulannya.
Demikianlah, para istri, desaklah suami anda yang masih berusia muda agar sebaiknya segera mengambil asuransi jiwa untuk melindungi diri dan keluarganya dari segala kemungkinan terburuk hidup. Dengan menyiapkan diri melalui asuransi jiwa, Anda akan hidup bahagia bersama keluarga, bahkan setelah suami anda meninggal, anda masih bisa melanjutkan hidup yang layak bersama anak anak anda.
Semua ini demi kepentingan bari para istri juga apabila suatu saat tiba tiba ditinggalkan oleh suami tercinta. Apalagi jika anak anak yang mesti ditanggung biaya hidupnya masih banyak dan masih kecil kecil.
Tentunya para istri tidak mau kan menjadi single parent yang nantinya hidup merana demi membesarkan anak anak anda seorang diri? Jika sepeninggal suami, manfaat uang pertanggungan jiwa dari klaim asuransi jiwa cair, bukankah itu akan sangat membantu meringankan beban para istri di kemudian hari?
Jadi, hai para istri, sudahkah anda membekali para suami anda dengan asuransi jiwa? Jika belum, milikilah asuransi jiwa tapro Allianz sekarang.