Asuransi Covid19 Allianz
asuransi corona Allianz
hs premier x (hscpx) allianz
asuransi perjalanan allianz
asuransi mobil allianz
asuransi allianz tapro
asuransi kesehatan allianz
klaim asuransi allianz cepat
asuransi jiwa allianz
asuransi jiwa allianz
agen asuransi allianz
asuransi allianz lengkap
asuransi penyakit kritis allianz
asuransi flexi ci allianz
asuransi ci100 allianz
critical illness allianz
asuransi  kesehatan cashless
mindset asuransi
asuransi allianz
allianz field
stadion allianz arena
allianz riviera
allianz stadium
cristiano ronaldo allianz
juventus allianz jersey
Asuransi Covid19 Allianz
asuransi Corona Allianz
hs premier x (hscpx) allianz
asuransi perjalanan allianz
asuransi mobil allianz
asuransi allianz tapro
asuransi kesehatan allianz
klaim asuransi allianz cepat
asuransi jiwa allianz
asuransi jiwa allianz
agen asuransi allianz
asuransi allianz lengkap
asuransi penyakit kritis allianz
asuransi flexi ci allianz
asuransi ci100 allianz
critical illness allianz
asuransi kesehatan cashless
mindset asuransi
asuransi allianz
allianz field
stadion allianz arena
allianz riviera
allianz stadium
cristiano ronaldo allianz
juventus allianz jersey
previous arrow
next arrow

Penyakit Kritis dan Kematian Tidak Pandang Bulu

Semua orang, baik kaya maupun miskin, menghadapi dua risiko yang sama, yakni sakit dan mati. Seseorang boleh saja memiliki gaji ratusan juta rupiah setiap bulan. Tapi, ketika sakit datang, dia tetap saja tidak bisa mengelak. Jadi risiko terkena penyakit kritis maupun kematian itu tidak pandang bulu. Tidak lihat berapa banyak harta anda sekarang, atau apapun jabatan anda, semua orang sama jika dihadapkan pada risiko yang satu ini.

Gaji dan kekayaan yang dimiliki juga belum tentu cukup membiayai pengobatannya apabila benar benar terdiagnosa penyakit kritis. Urusan kapan ajal dayang menjemput kita, itu malah lebih misterius lagi.

butuh asuransi untuk biaya berobat yang besarMasalahnya, ketika benar-benar datang, risiko sakit kritis dan meninggal dunia akan mengganggu perencanaan keuangan kita sebagai individu atau keluarga. Kematian orang yang menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, misalnya, bisa mengancam masa depan pendidikan  anak anak nantinya.

Persoalan kian rumit jika keluarga itu juga menanggung hutang yang ditinggalkan oleh kepala keluarga yang telah meninggal dunia, padahal pasangan hidupnya mungkin tidak bekerja dan hanya full time hanya berperan sabagai ibu rumah tangga yang mengurus dan membesarkan anak anak saja selama ini.

Tetapi jangan keburu takut dan paranoid dulu ya. Semua risiko ini dihadapi oleh semua orang yang ada di muka bumi ini, tidak hanya anda seorang. Bedanya apakah anda sudah punya persiapan untuk menghadapi risiko itu atau tidak. Semua risiko bisa kita hadapi jika kita mau mengantisipasinya sejak dini.

Untuk mengantisipasi dua risiko utama dalam hidup tadi, para perencana keuangan menyarankan setiap keluarga menyiapkan proteksi berupa asuransi. Ini merupakan syarat mutlak sebelum kita menyusun rencana keuangan yang lain.

Di tengah tawaran produk asuransi yang semakin marak, tentu saja, kita tidak bisa asal mencomot produk asuransi. Masalahnya, memilih produk asuransi tidak mudah. Orang bilang, asuransi adalah produk yang manfaatnya tidak bisa langsung terlihat ketika baru dibeli. Alhasil, kita kerap diliputi kebingungan dalam menjatuhkan pilihan atau malah merasa tidak memerlukan asuransi.

Meski begitu, kita tak perlu gelap mata dengan membeli berbagai macam polis asuransi sekaligus. Betul, sebagai perlindungan dari beragam ancaman lingkungan, idealnya, segala risiko perlu diproteksi. Namun, karena keterbatasan dana, kita harus bisa memilih asuransi yang sesuai isi kantong dan kebutuhan hidup.
Hitung kebutuhan dengan cermat.

tapro up 4 miliarKarena itu, sebelum memilih produk asuransi, kita perlu melakukan profiling. Profiling adalah analisa yang meliputi kedudukan si calon nasabah dalam keluarga, siapa saja anggota keluarga yang jadi tanggungannya, sejarah kesehatan, pekerjaan, karakter, kebutuhan, dan kondisi lingkungan.

Dengan mengetahui profil diri sendiri, seseorang bisa menentukan risiko dan jenis asuransi apa saja yang dibutuhkannya. Apalagi, risiko atau kebutuhan hidup selalu berkembang dan berubah seiring perjalanan waktu dan nasib seseorang.

Kenapa Orang ButuhRisiko yang paling pasti adalah meninggal dunia. Risiko ini dapat timbul karena sakit, kecelakaan, bencana alam atau peristiwa-peristiwa lain yang tak terduga. Otomatis, risiko ini wajib diproteksi oleh mereka yang memiliki nilai ekonomis atau menjadi sumber penghasilan keluarga. Jika si sumber pendapatan tersebut meninggal dunia atau mengalami kecelakaan berat, produk asuransi dapat dipakai oleh anggota keluarga yang ditimpa kemalangan itu untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan terbebas dari kesulitan finansial.

Karena itu, asuransi jiwa sifatnya wajib bagi pencari nafkah atau tulang punggung keluarga. Sedangkan jika tidak punya tanggungan atau tidak ingin mewariskan apapun, orang tersebut tidak memerlukan asuransi jiwa.

asuransi bayar biaya rumah sakit sesuai tagihan

Risiko atau ancaman lain adalah kemungkinan menderita sakit, cacat atau kelumpuhan. Alih-alih mencomot dana investasi, lebih aman jika biaya berobat berasal dari klaim asuransi yang kita cairkan. Jadi, biaya itu tidak mengganggu alokasi dana darurat atau dana investasi.

Asuransi kesehatan yang dapat melindungi seseorang dari berbagai risiko itu diperlukan, tidak hanya bagi si pencari nafkah tapi juga setiap orang. Tapi untuk efisiensi, asuransi kesehatan terutama dibutuhkan bagi si pencari nafkah.

Produk Asuransi JiwaRisiko yang juga dapat mengancam tujuan hidup dan kesejahteraan seseorang adalah kehilangan atau kerusakan barang berharga yang dimiliki. Namun, dalam menentukan jenis asuransi yang diperlukan untuk memproteksi harta benda, kita harus membuat skala prioritas.

Untuk mengukur jenis harta benda yang wajib diproteksi, kita bisa melihat nilai dan manfaat harta tersebut. Misalnya, rumah tinggal dan kendaraan sangat penting untuk aktivitas keluarga.

Ancaman lain yang berpotensi menghampiri hidup seseorang dapat bersumber dari lingkungan. Misalnya risiko inflasi, bencana alam, penipuan investasi, dan sebagainya.

Para perencana keuangan sepakat menyarankan, sebuah keluarga minimal harus memiliki asuransi yang terkait dengan risiko pribadi, yakni asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Di luar dua asuransi itu, kita bisa memiliki asuransi lain sesuai kebutuhan dan prioritas masing-masing.

Dalam memilih asuransi, kita juga harus menaksir kebutuhan uang pertanggungan. Kebutuhan pertanggungan asuransi jiwa, misalnya, dapat berdasar penghasilan atau pengeluaran seseorang. Ini juga terkait jangka waktu proteksi yang dibutuhkan. Misalnya sampai anak terkecil sudah punya penghasilan.

Setelah mengetahui uang pertanggungan dan masa proteksi, langkah terakhir adalah membuat simulasi perhitungan asuransi untuk mengetahui jumlah premi yang harus kita dibayarkan. Maklum, selain pengeluaran premi asuransi, sebuah keluarga pasti memiliki daftar panjang pengeluaran-pengeluaran pokok lainnya yang juga tak boleh diabaikan.

Lalu apakah anda sudah memiliki asuransi Allianz untuk melindungi anda sekeluarga?

asuransi allianz lengkap
beli asuransi allianz