Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya bahwa berbagai macam asuransi kesehatan dirancang oleh beberapa perusahaan dengan tujuan yang sama yaitu untuk memberikan jaminan terhadap biaya kesehatan dan juga perawatan yang dialami oleh nasabah. Namun ternyata tidak semua jenis asuransi kesehatan mengcover biaya untuk penyakit kritis.
Perbedaan Asuransi Kesehatan Biasa Dengan Asuransi Penyakit Kritis
Terdapat perbedaan dari macam-macam asuransi kesehatan dengan jenis asuransi yang hanya mengcover biaya perawatan khusus untuk penyakit kritis di antarany adalah sebagai berikut:
Manfaat Uang Pertanggungan
Pada dasarnya, setiap asuransi baik kesehatan biasa maupun penyakit kritis sama-sama memberikan uang pertanggungan pada nasabah yang mengalami penyakit. Namun perbedaanya adalah kapan biaya tersebut akan diberikan.
Asuransi kesehatan yang biasa akan memberi penggantian berupa biaya pengobatan, perawatan dan juga biaya pelayanan kesehatan lainnya bila seorang nasabah telah menerima perawatan tersebut dan memiliki batas limit dalam setiap perawatnnya dan juga untuk proses pengajuan klaim pada perusahaan asuransi.
Sementara itu, asuransi penyakit kritis akan memberikan manfaat uang pertanggungan berupa nilai tunai pada saat seorang nasabah terdiagnosa salah satu penyakit kritis yang terdaftar dalam polis tanpa harus menunggu adanya pelayanan kesehatan lain seperti perawatan dan juga pengobatan. Manfaat nilai pertanggungan tersebut bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan yang lain misalnya untuk meneruskan biaya hidup karena pemegang polis tidak akan bisa bekerja lagi dan sebagainya
Jumlah Resiko Penyakit
Pada prakteknya, macam-macam perusahaan asuransi kesehatan di Indonesia memiliki fokus dalam pembiayaan dana layanan kesehatan yang dilakukan baik dalam bentuk rawat inap maupun rawat jalan dengan berbagai jenis perluasan manfaat atau manfaat tambahan yang disebut rider.
Namun biasanya asuransi kesehatan yang biasa hanya memiliki jenis resiko penyakit kritis yang kebih sedikit karena lebih difokuskan pada jenis penyakit umum yang sering terjadi dan juga menimpa masyarakat sehingga penyakit kritis tidak terlalu diperhitungkan dan jumlahnya tidak banyak.
Hal ini berbeda dari asuransi yang memang mengkhususkan programnya pada perlindungan terhadap penyakit kritis sehingga jumlah penyakit yang bisa dicover lebih banyak seperti 49 ataupun 100 jenis penyakit kristis seperti kanker, penyakit ginjal dan juga penyakit jantung yang memiliki berbagai macam variasi jenis penyakit di dalamnya. Setiap perusahaan asuransi penyakit kritis mempunyai jenis penyakit kritis yang berbeda-beda untuk dicover, dan jumlah penyakit kritis yang dicover juga beragam.
Nasabah Yang Membutuhkan
Untuk jenis asuransi kesehatan yang bagus, biasanya nasabah yang mengikuti dan juga mendaftar sebagai anggota tidak boleh memiliki suatu riwayat penyakit tertentu karena besar kemungkinannya pihak asuransi akan menolak registrasi Anda.
Pihak penanggung akan menerima calon nasabah yang dinilai sehat dan tidak mengidap penyakit apapun. Bila seorang nasabah berbohong dengan kondisinya hanya untuk memperoleh nilai pertanggungan, maka besar kemungkinannya pihak asuransi tidak akan mengabulkan permohonannya pada saat terjadi klaim sehingga dana klaim tidak akan cair.
Sementara untuk asuransi penyakit kritis memang ditujukan untuk nasabah yang memiliki atau rawan terkena penyakit kritis walaupun pada saat mendaftar, kondisi nasabah masih benar-benar sehat tanpa adanya tanda-tanda terkena suatu penyakit.
Asuransi ini cocok untuk seseorang yang dalam keluarganya memiliki riwayat penyakit kronis dan keturunannya pun beresiko untuk terkena juga. Maka, tidak ada salahnya bagi orang tersebut untuk mendaftar sejak dini dalam asuransi penyakit kritis sebagai tindakan pencegahan terutama bila orang tersebut bekerja dengan mengandalkan fisik karena besar kemungkinannya dia tidak dapat bekerja lagi dengan normal.
Semoga beberapa perbandingan atau perbedaan tentang macam asuransi kesehatan biasa dengan asuransi penyakit kritis ini bisa membantu Anda dalam menentukan jenis asuransi yang memang sesuai dengan kebutuhan kesehatan Anda serta keluarga. Jadi jenis asuransi yang manakah yang cocok untuk anda?
Apakah asuransi kesehatan rawat inap rumah sakit ataukah asuransi penyakit kritis? Tentunya semuanya tergantung kebutuhan dengan manfaat seperti apa yang anda dan keluarga anda butuhkan saat ini? Bagaimana ke depannya? Kira kira jenis perlindungan manakah yang akan memberikan perlindungan paling optimal bagi anda sekeluarga?
Saran saya pribadi adalah, apabila anda merasa anda masih sanggup untuk membiayai segala biaya yang timbul dari sakit penyakit yang anda derita seperti demam, batuk, pilek, dan lain sebagainya, mungkin anda tidak begitu membutuhkan asuransi kesehatan yang mengcover jenis2 penyakit penyakit ringan seperti ini.
Untuk asuransi kesehatan rawat inap rumah sakit, mungkin masih anda perlukan karena jika sampai anda terkena penyakit tertentu seperti tipus, demam berdarah yang mengharuskan anda dirawat inap di rumah sakit, pastilah asuransi kesehatan ini akan sangat bermanfaat sekali bukan? Meskipun mungkin secara finansial anda masih sanggup untuk membiayai biaya pengobatan selama dirawat inap di rumah sakit, tetapi jika biaya tersebut bisa dibayarkan dan ditanggung oleh perusahaan asuransi, kenapa tidak?
Tetapi apakah anda sanggup untuk membiayai biaya pengobatan bagi anda maupun anggota keluarga yang mungkin tiba tiba terkena penyakit kritis seperti kanker, stroke, gagal ginjal, dll?
Apabila anda sampai menjual asset anda seperti mobil, rumah, tanah dan lain lain untuk membiayai perawatan bagi salah satu anggota keluarga anda yang terkena penyakit kritis tersebut, itu tanda nya anda belum siap secara finansial untuk menghadapi resiko ini.
Dan saya yakin bukan hanya anda namun mungkin 85-90% orang Indonesia tidak akan sanggup. Sebanyak apapun harta yang dimiliki, besar kemungkinan semuanya akan ludes dan lenyap hanya untuk membiayai pengobatan penyakit kritis.
