Persiapkah pensiun dan hari tua anda dengan memiliki asuransi Allianz. Beberapa waktu lalu, saya sempat membaca berita di koran yang menuliskan bahwa ternyata tidak mudah menghabiskan masa tua di Indonesia. Kenapa tidak mudah?
Karena berdasarkan indeks warga lanjut usia global yang disusun oleh HelpAge International, disebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan ke-71 dari 96 negara yang disurvei. HelpAge Internasional merupakan lembaga nirlaba yang berkedudukan di London dan bertujuan membantu warga lanjut usia dalam upaya melawan diskriminasi, mengatasi kemiskinan serta menjalani hidup yang aktif dan terjamin.
Dalam penyusunan indeks global tersebut ada 13 indikator yang digunakan. Indikator tersebut dikelompokkan menjadi 4 bagian yaitu jaminan pendapatan, layanan kesehatan, layanan pendidikan dan pekerjaan serta lingkungan yang mendukung. Harapan hidup, cakupan pensiun, akses terhadap transportasi umum dan angka kemiskinan untuk orang diatas usia 60 tahun juga termasuk dalam 13 indikator yang diukur.
Hasil pengukuran indeks global yang dilakukan oleh HelpAge Internasional ini mendudukkan Indonesia pada urutan ke-8 dalam bidang lingkungan yang mendukung. Bidang ini merupakan nilai tertinggi yang diraih Indonesia dari keseluruhan indikator yang diukur. Selain itu ada satu bidang lagi yang mendapat nilai tinggi yaitu bidang keterhubungan sosial.
Namun disisi lain ternyata Indonesia memperoleh angka yang rendah dalam hal layanan kesehatan, serta angka di bawah rata-rata untuk indikator angka harapan hidup, dan paling rendah dalam bidang jaminan pendapatan.
Menurut HelpAge Internasional hanya setengah dari penduduk dunia bisa berharap mendapatkan pensiun dalam usia tuanya, sehingga lembaga ini mendesak negara-negara untuk bergerak lebih cepat dalam rangka memperluas cakupan pensiun seiring dengan peningkatan populasi warga lanjut usia.
Membaca berita tersebut membuat saya jadi teringat dengan beberapa fenomena yang terjadi disekitar saya. Di lingkungan rumah saya masih ada beberapa tetangga yang sudah lanjut usia dan hidupnya cukup memprihatinkan.
Harus diakui bahwa sampai saat ini pemerintah Indonesia memang belum mampu memberikan jaminan hidup yang layak bagi warga negaranya yang berusia lanjut. Jangankan untuk jaminan hidup bagi kaum lanjut usia, fakir miskin dan anak terlantar yang menurut undang-undang wajib dipelihara oleh negara saja masih banyak yang belum mendapat perhatian.
Sehingga daripada menunggu dan menggantungkan nasib pada pemerintah, menurut saya lebih baik secara mandiri kita berusaha memikirkan nasib kita sendiri agar bisa hidup sejahtera di masa tua nanti.
Ya..persiapan dana untuk pensiun memang harus dilakukan sejak dini. Namun kenyataannya saat ini masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa persiapan pensiun itu belum perlu dilakukan karena jangka waktunya masih lama. Banyak yang berpikir bahwa yang paling penting adalah memenuhi kebutuhan saat ini, menyiapkan dana pensiun dianggap masih lama dan tak perlu buru-buru untuk dipikirkan.
Adapula yang punya anggapan bahwa saat pensiun nanti, kita cukup menggantungkan diri pada dana pensiun yang disediakan dari kantor atau perusahaan tempat bekerja. Jika masih kurang, toh nanti akan disubsidi oleh anak cucu.
Padahal sebenarnya dana pensiun yang akan diterima dari kantor atau perusahaan tempat bekerja itu biasanya jumlahnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama pensiun. Sementara jumlah kebutuhan dana saat usia pensiun tiba tentu tidak terbatas pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari saja.
Saat usia beranjak senja dan sudah tak lagi bekerja tentu akan ada peningkatan kebutuhan dana seperti untuk kebutuhan biaya perawatan kesehatan jangka panjang, biaya untuk menekuni hobi dan liburan dalam rangka mengisi hari tua, biaya ibadah haji dan lain sebagainya.
Tentunya kebutuhan dana untuk membiayai hal tersebut tidak dapat dipenuhi jika kita hanya menggantungkan diri pada dana pensiun dari tempat bekerja saja. Belum lagi jika ternyata kita tidak termasuk dalam golongan karyawan yang mendapatkan dana pensiun dari kantor, apa iya kita mau menggantungkan biaya hidup kita di usia senja sepenuhnya pada sumbangan dari anak cucu?
Jika sebuah data sudah semakin menegaskan bahwa memang tidak mudah menjadi tua di Indonesia, tentu akan lebih baik jika sejak dini kita semua sudah mulai memikirkan perencanaan keuangan untuk hari tua. Tentu kita tidak ingin jika kelak di usia senja, hidup dalam kondisi kekurangan. Rezeki memang sudah diatur oleh Tuhan, tapi kita tetap harus mempersiapkan segala sesuatunya agar hidup bisa dilalui dengan nyaman hingga masa tua tiba serta tetap bahagia lahir batin dan tidak membebani anak cucu kita seperti halnya saat usia kita masih produktif.
Persiapan dana pensiun sebisa mungkin memang harus disiapkan sejak usia masih produktif yaitu sekitar usia 20-30 tahunan. Di rentang usia ini pada umumnya jumlah tanggungan hidup masih sedikit, badan masih sehat, karir juga kemungkinan masih terus menanjak. Jika sudah lewat dari usia 30 tahun, tidak ada salahnya juga untuk tetap memulai. Minimal 10 tahun sebelum usia pensiun tiba, kita sudah mulai menabung dan berinvestasi untuk persiapan dana pensiun.
Semakin dini kita memulai investasi dana untuk hari tua, maka akan semakin leluasa waktu dan dana yang kita persiapkan. Sebaliknya, semakin lambat kita mempersiapkannya, maka akan semakin besar dana yang harus disisihkan.
Ada banyak hal yang bisa kita lakukan dalam rangka mempersiapkan dana pensiun sejak sekarang. Konsekuensinya adalah kita harus bisa menahan diri untuk tidak menghamburkan uang demi kepentingan bersenang-senang di usia muda.
Kita harus lebih banyak mengalokasikan uang yang kita miliki untuk menabung dan berinvestasi sehingga kita akan memetik hasil manisnya di masa tua nanti.
Bayangkan saat pensiun nanti, kita masih bisa pergi jalan-jalan ke luar kota atau ke luar negeri, mengunjungi sanak saudara atau anak cucu tercinta dengan biaya sendiri, leluasa mengerjakan hobi untuk mengisi waktu dimasa tua, melaksanakan ibadah dengan tenang, memiliki dana kesehatan yang mencukupi serta masih tetap mendapatkan passive income meski kita sudah tidak lagi bekerja. Masa pensiun yang sangat indah bukan?
Saya sendiri saat ini juga sudah mulai mempersiapkan dana untuk pensiun nanti. Menyadari bahwa tak sedikit dana yang dibutuhkan untuk bisa menikmati masa tua dengan sejahtera, maka saya memilih untuk menabung dan berinvestasi melalui produkasuransi Allianz.
Dengan memiliki produk asuransi jiwa dari Allianz telah membuat hati saya merasa tenang karena resiko yang mungkin terjadi sudah mendapatkan proteksi. Seperti resiko sakit, cacat dan kematian yang bisa terjadi pada siapa saja. Namun tentunya setiap orang berharap agar hidupnya selalu sehat dan panjang umur.
Apabila kita dikarunia umur panjang, kita juga masih akan mendapatkan manfaat pengembangan dana investasi yang maksimal dari premi asuransi jiwa yang telah kita investasikan selama ini, sehingga pada akhirnya nanti kita bisa menggunakan dana tersebut untuk menikmati masa pensiun yang bahagia dan sejahtera.
Allianz telah memberikan solusi kemudahan dan ketenangan bagi saya dalam rangka mempersiapkan diri dan menyusun rencana kebutuhan dana pensiun serta memberikan perlindungan menyeluruh bagi saya dan anggota keluarga saya. Itulah sebabnya saya memilih Allianz sebagai produk asuransi jiwa sekaligus tabungan investasi untuk hari tua saya kelak.
Allianz memang merupakan perusahaan asuransi terbesar dan terkemuka yang mampu memberikan perlindungan asuransi pada setiap aspek kehidupan. Tak hanya menawarkan perlindungan asuransi jiwa saja namun masih banyak berbagai macam produk asuransi mulai dari A sampai Z yang ditawarkan oleh Allianz sesuai dengan kebutuhan kita.
Prinsipnya Allianz selalu berusaha untuk memberikan perlindungan asuransi secara menyeluruh serta memberikan solusi keuangan dengan pengembangan dana investasi yang maksimal bagi para nasabahnya.
Allianz adalah perusahaan asuransi yang hadir untuk memberi kemudahan bagi siapa saja. Salah satunya adalah kemudahan dalam merencanakan masa pensiun yang sejahtera bagi saya. Saat tak mudah menjadi tua di Indonesia, Allianz membantu untuk memudahkannya. Sudahkah anda memiliki asuransi jiwa tapro Allianz?